Palangka Raya - Upaya menekan angka stunting di Kota Palangka Raya terus menjadi perhatian serius. Berdasarkan data terbaru, prevalensi stunting di ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah ini masih berada di atas 20 persen, melebihi target nasional yang menetapkan batas maksimal di bawah 20 persen.
Pemerintah Kota Palangka Raya pun terus menggencarkan program penanganan stunting secara terpadu, tidak hanya melalui intervensi gizi spesifik, tetapi juga melibatkan peran aktif masyarakat dalam menjaga pola hidup bersih dan sehat.
Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Debora Holdae Veronika Lesa, menyambut baik berbagai langkah konkret pemerintah tersebut. Ia menekankan bahwa keberhasilan penanganan stunting sangat ditentukan oleh partisipasi masyarakat.
“Kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola makan seimbang sangat penting untuk menurunkan angka stunting di kota ini,” ujar Debora.
Ia juga mengingatkan pentingnya pola makan bergizi seimbang dengan prinsip empat sehat lima sempurna sebagai fondasi utama pencegahan kekurangan gizi pada anak. Selain itu, Debora mengimbau para orang tua agar rutin memantau tumbuh kembang anak di fasilitas kesehatan terdekat.
“Konsultasi kesehatan secara berkala akan sangat membantu untuk deteksi dini masalah gizi maupun gangguan pertumbuhan,” tambahnya.
Debora berharap sinergi lintas sektor, mulai dari keluarga, lembaga pendidikan, fasilitas kesehatan, hingga perusahaan swasta, dapat terus diperkuat dalam mewujudkan generasi Palangka Raya yang sehat, cerdas, dan bebas dari stunting.
(DEDDI)
0 Comments