Kalteng

Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng Memeriahkan Karnaval Budaya Dengan TemaImon Berumah Madu

Palangka Raya - Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah ikut andil dalam memeriahkan dalam rangka HUT Kalteng Ke 68, karnaval Budaya Isen mulang menghadirkan makna mendalam saat berpartisipasi pada Karnaval Budaya Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025 yang digelar di Bundaran Besar Palangka Raya, Minggu (18/5/2025) dengan mengusung ikon beruang madu, Disdik Kalteng menegaskan komitmennya untuk menjangkau pendidikan hingga ke pedalaman dan pelosok daerah.

‎Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, Menjelaskan beruang Madu bukan sekadar simbol, tetapi representasi dari karakter pendidikan yang ingin diwujudkan oleh Disdik.

“Beruang madu itu tidak ada di perkotaan, adanya di pedesaan, di pedalaman. Filosofinya, pendidikan kita harus menjangkau sampai ke pelosok dan pedalaman. Kita ingin menciptakan generasi yang cerdas, unggul, dan berkarakter,” ucap Reza saat ditemui awak media.

‎Meski tampil mencolok dan megah dalam karnaval, Reza menegaskan bahwa seluruh penampilan siswa dibuat dengan biaya efisien. Kostum dan properti yang digunakan merupakan hasil kreativitas guru dan siswa sendiri.

‎“Ini terlihat mewah tapi kita tidak mahal. Anak-anak tadi menggunakan pakaian yang dibuat sendiri. Kita ingin menunjukkan bahwa guru-guru di Kalteng punya kreativitas luar biasa. Bahkan modelnya pun anak-anak kita sendiri, bukan dari luar,” lanjutnya.

Sebanyak 30 siswa dari berbagai sekolah di Palangka Raya dilibatkan, diantaranya SMAN 1, SMKN 3, SMAN 2, dan SMAN 3 Palangka Raya. Selain parade, stand Disdik di Kalteng Expo juga menampilkan seni membatik. Nantinya, Gubernur dan istri diundang hadir untuk ikut membatik bersama.

“Kita punya SMKN 4 Palangka Raya yang menjadi sekolah unggulan dalam membatik. Ini kebanggaan kita. Jangan beli produk yang bukan dari Kalimantan Tengah. Harus kita tingkatkan semangat untuk menggunakan produk-produk lokal,"Ungkap Reza.

Ia berharap, partisipasi Disdik Kalteng dalam FBIM 2025 tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga inspirasi. “Harapannya apa yang ditampilkan Disdik bisa menginspirasi banyak orang, itu sudah cukup. Soal menang atau kalah, itu urusan belakangan,” tutupnya.

 

(Era Suhertini)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments