PALANGKA RAYA,– Peringatan Nuzulul Quran bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi momentum untuk merefleksikan nilai-nilai kejujuran dan integritas dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menjalankan tugas dan amanah yang diberikan. Hal ini disampaikan oleh Rana Muthia Oktari, seorang tokoh masyarakat yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan.
Rana Muthia Oktari mengajak masyarakat untuk meneladani nilai-nilai Al-Quran dalam setiap aspek kehidupan, terutama dalam dunia kerja dan pelayanan publik.
"Al-Quran mengajarkan kita untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan keadilan. Ini menjadi refleksi bagi kita semua, terutama dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab agar selalu amanah," ujarnya dalam sambutan.
Dalam era modern ini, kejujuran dan integritas sering kali menjadi tantangan, terutama di dunia kerja dan pemerintahan. Menurut Rana, nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Quran harus menjadi pedoman bagi setiap individu, terutama mereka yang mengemban amanah besar dalam masyarakat.
"Tanpa kejujuran dan integritas, kepercayaan akan hilang, dan ini berdampak besar pada kemajuan sebuah bangsa,"tambahnya.
Ia juga menekankan bahwa peringatan Nuzulul Quran seharusnya tidak berhenti pada seremoni, tetapi benar-benar menjadi pengingat untuk memperbaiki diri, baik dalam hubungan dengan Tuhan maupun sesama manusia.
Rana Muthia Oktari mengajak semua pihak untuk menjadikan Al-Quran sebagai pedoman utama dalam kehidupan, baik dalam skala individu maupun dalam tatanan sosial.
"Kita tidak bisa hanya menghafal ayat-ayat Al-Quran tanpa mengamalkan isinya. Yang terpenting adalah bagaimana kita menerapkan ajaran-Nya dalam keseharian, khususnya dalam bekerja dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan," pungkasnya.
Peringatan Nuzulul Quran diharapkan dapat membawa perubahan nyata bagi setiap individu dan menjadikan masyarakat lebih baik, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang telah diajarkan dalam kitab suci.
(Deddi)
0 Comments