DLH Gelar Rakor Penilaian Adipura 2025, Siapkan Kabupaten/Kota Untuk Mengelola Sampah Dengan Baik

• By HUMA BETANG
• 09-23-2025
• 202
• 20

PALANGKA RAYA - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Tengah mengadakan rapat koordinasi penilaian Adipura 2025 untuk memastikan pelaksanaan penilaian berjalan optimal. Kegiatan ini dihadiri oleh kepala DLH kabupaten/kota atau perwakilan se-Kalimantan Tengah. 

Kegiatan dilaksanakan di Aula Rapat Kantor DLH Provinsi Kalimantan Tengah, Selasa (23/9/2025) diikuti oleh seluruh kepala DLH kabupaten/kota atau perwakilan se-Kalimantan Tengah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah, Joni Harta menyampaikan bahwa penilaian ADIPURA saat ini lebih difokuskan pada aspek persampahan. 

“Bagaimana kota bisa menjadi bersih, bagaimana mengelola sampah dari hulu ke hilir dengan penekanan pada pengurangan dari sumbernya, serta penguatan partisipasi masyarakat dan penerapan sistem daur ulang yang progresif. Penilaian ADIPURA saat ini lebih tegas, objektif, dan transparan,"Jelas Joni Harta.

Tujuan Kegiatan ini, Menyiapkan kabupaten/kota di Kalimantan Tengah untuk penilaian Adipura 2025. Meningkatkan kesadaran kolektif masyarakat dan pemerintah daerah dalam mengurangi sampah dan mengembangkan strategi pengelolaan sampah yang terukur dan terarah. 

Ia menambahkan, Fokus Penilaian Adipura, Pengelolaan sampah dari hulu ke hilir dengan penekanan pada pengurangan dari sumbernya, Penguatan partisipasi masyarakat dan penerapan sistem daur ulang yang progresif.Penilaian Adipura saat ini lebih tegas, objektif, dan transparan.

Ia menambahkan, Komitmen Pemerintah Provinsi, Menuntaskan Zero Waste 2030, sejalan dengan visi misi gubernur untuk penguatan infrastruktur dan ekonomi berbasis lingkungan, Meningkatkan kualitas lingkungan dan capaian prestasi Adipura secara bersama-sama

Peserta dan Narasumber Kepala DLH kabupaten/kota atau perwakilan se-Kalimantan Tengah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah, Joni Harta, Kepala Pusdal Kalimantan, Fitri Harwati.

 

Era Suhertini.