Komitmen Pemkab Barsel Turunkan Angka Stunting

• By HUMA BETANG
• 03-16-2023
• 202
• 20

BUNTOK - Prevalensi stunting di Barsel tahun 2022 meningkat sekitar 4,56%. Hal tersebut diungkapkan Pj. Bupati Barsel Lisda Arriyana saat mengikuti roadshow percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten/Kota se-Kalimantan Tengah bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI yang berlansung secara virtual di Aula Sekretariat Daerah (Setda) Barsel, Kamis (16/3/2023). Untuk itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Selatan (Barsel) berkomitmen turunkan angka stunting.

Lisda menerangkan, tingkat prevalensi stunting dari 14 Kabupaten/Kota se Kalimantan Tengah, Kabupaten Barsel menduduki urutan ke-2 setelah Kabupaten Murung Raya (Mura).

"Pada tahun 2022 prevalensi stunting di Barsel meningkat menajdi 35,60% dari 31,4% meningkat 6% di tahun 2021," terangnya.

Lisda menuturkan, salah satu isu yang mengemuka dari meningkatnya stunting adalah  tingginya perkawinan di bawah umur.  Diperlukan upaya Bersama memberikan edukasi/pemahaman tentang perkawinan dibawah umur, dan melakukan perjanjian kerja sama dengan pihak-pihak terkait.

"Langkah yang kita lakukan adalah me-mapping data anak-anak balita yang ada di masing-masing posyandu," ucapnya.

Ia menambahkan, pembuatan aplikasi e-Posyandu, dan melakukan pembinaan di 173 Posyandu se Kabupaten Barsel dengan melibatkan semua perangkat daerah sebagai bapak asuh. Ia mengungkapkan, terkait angka kemiskinan ekstrem untuk Kabupaten Barsel berada dalam angka 0,39%, hal tersebut mengalami kenaikan sekitar 0,2% dibandingkan tahun sebelumnya.

"Hal itu dikarenakan kondisi ekonomi yang masih belum stabil pasca pandemi covid-19 dan kenaikan harga BBM," ungkap orang nomor satu dijajaran Pemkab Barsel ini.

Untuk mengatasi kemiskinan ekstrem yang ada di Barsel, Pemkab telah mengintervensi melalui pemberian bansos, menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) melalui dana desa di 86 desa se Kabupaten Barsel, dan bantuan pangan non tunai, serta Program Keluarga Harapan (PKH).

(Ary Mampas)