Kotim

Realisasi Program Sumur Bor Dipertanyakan

SAMPIT - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimantan Tengah (Kalteng) Supian Hadi mempertanyakan realisasi program pembuatan sumur bor yang kabarnya dilaksanakan di daerahnya namun hingga saat ini belum ada kabar realisasinya.  Ia mengaku  mendapat informasi dari BPBD bahwa Badan Restorasi Gambut (BRG) membuat 605 titik sumur bor di Kotim, tapi sampai saat ini pihaknya tidak tahu titik koordinat tersebut.  “Kalau kita tahu titik koordinat, itu akan membantu kita ketika pemadaman kebakaran lahan," kata Supian Hadi (15/7).  Hal itu juga disampaikan Supian saat konferensi video dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terkait kesiapsiagaan menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan.  Menurut Supian, segala daya upaya dikerahkan untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Luasnya sebaran tanah gambut membuat Kotawaringin Timur termasuk daerah yang sangat rawan kebakaran hutan dan lahan. Tahun 2019 lalu tercatat 241 kejadian kebakaran lahan dengan luas lahan terbakar mencapai 2.052 hektare. Kebakaran terbanyak terjadi di kawasan selatan yang meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut yang memang memiliki sebaran gambut cukup luas dan tingkat kekeringan yang tinggi.  Untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan, pemerintah daerah sudah membuat 31 sumur bor, menambah pos komando lapangan, pos bantu dan relawan di seluruh desa dan kelurahan. Pos bantu dibangun di kecamatan rawan kebakaran untuk memudahkan pemadaman sehingga tidak harus menunggu tim dari kabupaten. Ini diharapkan bisa mempercepat penanganan sehingga kebakaran tidak sampai meluas. Surat edaran juga sudah disampaikan kepada seluruh perusahaan perkebunan besar kelapa sawit untuk siaga mencegah dan menangani kebakaran hutan dan lahan.  “Selain mengamankan areal kebun mereka agar tidak terbakar, kami juga meminta perusahaan membantu pencegahan dan penanganan kebakaran lahan di desa-desa sekitar perusahaan,” ucapnya.  Ia menyebut, sejak Januari hingga saat ini terpantau 72 titik panas di Kotawaringin Timur. Meski saat ini curah hujan tinggi, pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan. Untuk itulah Supian menanyakan program pembuatan sumur bor di wilayahnya karena diharapkan bisa disinergikan dan juga bermanfaat untuk membantu penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di daerah ini.

 

(HUMBET/JJ)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments