Serahkan BLT, Gubernur Beri Modal Pribadi Untuk Dua Warga Pulpis Rp 40 Juta

• By HUMA BETANG
• 07-06-2020
• 202
• 20

PALANGKA RAYA- Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran memberikan bantuan modal dengan total Rp40 juta untuk 2 warga Pulang Pisau pada saat penyaluran bantuan sosial tunai (BST) Pemerintah Provins aula mess pemda Kabupaten Pulang Pisau.

Selain mendapatkan bantuan sosial, diluncurkan juga oleh pemerintah provinsi melalui virtual video telekonferensi pada Jumat (3/7) yang lalu, dua warga Pulang Pisau yang akan menerima bantuan BST melalui simbolis juga mendapatkan bantuan modal langsung dari Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran

Bantuan modal yang diberikan dari kantong pribadi gubernur tersebut diterima oleh perempuan lansia bernama Neta terpilih 65 tahun. Ia mendapat bantuan modal untuk berdagang sebesar Rp25 juta rupiah. Sementara itu, warga Kembali Pisau lainnya, Bersinta Yakubus Badak, 75 tahun, juga mendapat bantuan modal untuk bengkel tambal ban bersama hanya sebesar Rp15 juta rupiah.

Kedua warga Pulang Pisau ini bergiliran bertatap muka dan berbincang langsung dengan gubernur melalui video telekonferensi, dan diakhir pembicaraan gubernur langsung memberikan bantuan modal yang memerlukan tepuk tangan riuh dengan bantuan yang ditonton video telekonferensi yang digunakan BST ini.

Sementara itu di tempat yang sama Pimpinan Bank Kalteng Cabang Pulang Pisau Ardiansyah, saat diwawancarai menjelaskan, BST untuk kabupaten Pulang Pisau tersebar di seluruh kecamatan.

“Penyerahannya disusun sesuai jadwal, untuk disalurkan secara berurutan dan rencananya akan dimulai pada hari Selasa, 7 Juli 2020 di Kantor Bank Kalteng Cabang Pulang Pisau,” jelasnya.

Kemudian, imbuhnya, untuk warga yang jauh di kecamatan yang jauh dari ibu kota kabupaten seperti Kecamatan Banama Tingang Kecamatan Kahayan Tengah, Kecamatan Sebangau Kuala Dan Kecamatan Kahayan Kuala  akan dilakukan secara lengkap melalui kepala desa masing-masing.

"Hal ini dilakukan selain untuk memudahkan warga negara juga untuk menghindari penumpukan antrian dari warga negara penerima bantuan serta tetap menggunakan protokol kesehatan," pungkasnya. 

(HM)