Warga Desa Pelari Keluhkan Dampak Tambang, Sigit K. Yunianto Minta Bukti untuk Tindaklanjuti

• By HUMA BETANG
• 06-10-2025
• 202
• 20

BARITO UTARA – Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sigit K. Yunianto, kembali menyerap aspirasi masyarakat dalam kegiatan reses perseorangan yang digelar di Desa Pelari, Kecamatan Gunung Timang, Kabupaten Barito Utara, Selasa (10/6/2025). Dalam pertemuan tersebut, warga menyampaikan sejumlah keluhan terkait dampak negatif aktivitas perusahaan tambang di wilayah mereka.

Masalah utama yang mencuat adalah tercemarnya sungai-sungai akibat aktivitas tambang yang menyebabkan air menjadi keruh dan berdampak pada penurunan kualitas lingkungan hidup. Selain itu, masyarakat juga mengeluhkan penggunaan jalan desa oleh kendaraan perusahaan tambang yang mengakibatkan rusaknya infrastruktur jalan yang menjadi akses vital warga.

“Dulu air sungai jernih, sekarang setiap kali hujan turun air langsung keruh dan kami ragu menggunakannya. Jalan desa pun rusak parah karena dilewati truk tambang,” keluh salah satu warga.

Menanggapi keluhan tersebut, Sigit meminta masyarakat dan pemerintah desa agar segera menginventarisasi perusahaan-perusahaan yang diduga merusak lingkungan maupun infrastruktur desa. Ia menegaskan pentingnya dokumentasi sebagai dasar untuk tindakan lanjutan di tingkat pusat maupun koordinasi dengan instansi terkait.

“Saya minta tolong, dibantu dengan data dan dokumentasi lapangan. Segera bersurat kepada kami, lengkap dengan foto atau bukti pendukung. Dengan begitu, kami bisa memanggil pihak-pihak terkait dan mendorong penyelesaian yang adil untuk masyarakat dan tetap menjaga keberlanjutan investasi,” ujar Sigit.

Politisi yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kalimantan Tengah ini menambahkan bahwa seluruh proses pengaduan harus dilakukan secara tertib administrasi agar dapat diteruskan melalui jalur formal dan mendapat perhatian serius.

Kegiatan reses ini menjadi bukti komitmen Sigit untuk hadir langsung mendengar persoalan rakyat dan menjadi jembatan solusi atas konflik antara kepentingan masyarakat dan sektor industri.

(Deddy)