Kalteng

BPKP Kalteng Soroti Tantangan Utama dalam Penanganan Stunting

Palangka Raya – Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Kalimantan Tengah mengungkap sejumlah tantangan mendasar dalam pelaksanaan program pencegahan dan penurunan stunting di wilayah provinsi tersebut.

Kepala Perwakilan BPKP Kalteng, Ilham Nurhidayat, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pengawasan, masih terdapat ketimpangan dalam alokasi anggaran, belum optimalnya intervensi gizi spesifik, serta rendahnya efektivitas edukasi dan pendampingan kepada masyarakat.

“Kondisi ini menunjukkan perlunya penajaman strategi, terutama pada fase 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang sangat krusial,” ujar Ilham dalam keterangannya. Jumat (1/8/2025).

Dari hasil analisis BPKP, sebagian besar alokasi anggaran tahun 2025 di 15 kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah masih terfokus pada sektor lingkungan. Sementara itu, porsi anggaran untuk ketahanan pangan dan peningkatan gizi masyarakat masih tergolong rendah, sehingga berpotensi menghambat percepatan penurunan stunting.

Sebagai langkah tindak lanjut, BPKP Kalteng menetapkan tiga fokus evaluasi utama tahun ini, yaitu:

  • Efektivitas pendampingan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK);
  • Implementasi Gerakan Nasional Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING);
  • Optimalisasi program pemberian makanan bergizi bagi ibu dan anak.

Melalui fokus pengawasan tersebut, BPKP berkomitmen mendukung pemerintah daerah dalam memperkuat tata kelola program dan meningkatkan akuntabilitas penggunaan anggaran.

“Kami berharap kolaborasi lintas sektor dapat diperkuat, sehingga setiap program benar-benar menyentuh keluarga sasaran dan memberikan hasil nyata di lapangan,” tutup Ilham.

(Deddy)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments