PALANGKA RAYA – Legislator Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), Ruselita, menyoroti harga gas elpiji nonsubsidi 5,5 kilogram yang terus melonjak sejak akhir 2021 sampai awal Januari 2022.
Ruselita meminta pemerintah melalui instansi terkait mencari tahu penyebab terus naiknya harga jual gas elpiji nonsubsidi tersebut.
“Harga gas elpiji non subsidi sekarang berada di angka Rp85 ribu per tabung, sebelumnya harga gas elpiji tersebut berada di angka Rp73-75 ribu ukuran 5,5 kilogramnya,” katanya Ruselita, Kamis 13 Januari 2022.
Dengan kenaikan harga yang cukup signifikan itu, para ibu rumah tangga, pedagang dan pelaku usaha kuliner yang menggunakan gas elpiji merasa keberatan dengan naiknya harga gas tersebut.
“Peran pemerintah yang mencari tahu apa penyebab naiknya harga gas elpiji lima kilogram tersebut. Kami sebagai legislator juga siap untuk mengawasi terkait hal ini,” ujarnya.
Anggota Komisi B yang membidangi Infrastruktur dan Perekonomian itu berharap dalam waktu dekat ini harga elpiji nonsubsidi akan segera stabil sehingga tidak lagi membebani masyarakat. Sebab dikhawatirkan akan ada gejolak di masyarakat karena beberapa harga komoditas atau kebutuhan dapur mulai ada kenaikan.
“Setahu saya, selain elpiji nonsubsidi naik, harga cabai juga naik, sekarang menjadi Rp80 ribu per kilogram, minyak goreng yang semula per dua liter hanya Rp25-27 ribu kini menjadi Rp40 ribu,” ungkapnya.
Sementara itu, Samitun salah satu warga Jalan Tjilik Riwut Km 8 Palangka Raya mengeluhkan naiknya harga elpiji 5,5 kilogram tersebut.
“Meski kami tidak menggunakan elpiji subsidi ketika ada kenaikan, ya kami juga resah apalagi sejumlah kebutuhan di dapur saat ini juga ikut naik,” katanya.
(Deddi)
0 Comments