Ekonomi

Bersinergi Dengan BI, Kemendag Dorong UKM Ekspor Ke Pasar Global

JAKARTA - “Program ECP merupakan bagian dari strategi Kementerian Perdagangan untuk meningkatkan ekspor. Kolaborasi dengan kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta merupakan upaya mendorong dan meningkatkan peran UKM agar dapat menembus pasar ekspor,” ujar Direktur Jenderal PEN Kasan, Jakarta, Senin, 26 April 2021. Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersinergi dengan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta, menggelar program pendampingan ekspor (export coaching program/ECP) bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) agar dapat menembus pasar global. ECP tahap pertama ini diikuti 40 pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di wilayah Jakarta dan sekitarnya yang bergerak di bidang makanan dan minuman, fesyen, kerajinan, kosmetik dan briket. “Secara khusus, Kementerian Perdagangan mendorong UKM DKI Jakarta untuk memanfaatkan program ECP agar dapat menjadi eksportir. Sebab, DKI Jakarta termasuk dalam sepuluh besar jumlah UKM terbanyak di Indonesia,” kata Kasan. Pada ECP tahap pertama, para peserta akan diberikan sosialisasi tentang program ECP. Selanjutnya, tim pendamping PPEI akan menyeleksi 40 peserta menjadi 30 peserta yang nantinya akan mendapatkan pendampingan. Melalui ECP, diharapkan jumlah eksportir akan bertambah dan jumlah produk yang diekspor semakin bervariasi. Selain itu, diharapkan UKM dapat naik kelas menjadi UKM ekspor. Untuk itu, diperlukan inovasi, improvisasi, perbaikan merek, dan pengetahuan tentang ekspor. “Melalui ECP, diharapkan jumlah eksportir akan bertambah dan jumlah produk yang diekspor semakin bervariasi. Nantinya, akan ada penghargaan kepada para peserta yang berhasil menjadi eksportir. Kami mengimbau para peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan kesiapan, komitmen, motivasi, dan semangat untuk berhasil ekspor,” ungkap Kasan. Sebagai informasi, para pelaku UKM yang menjadi peserta program ECP telah melewati proses verifikasi tim Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BPPEI). Verifikasi meliputi legalitas dokumen, komitmen pelaku usaha, keberadaan tempat usaha dan produk yang dipasarkan. Secara kumulatif, total nilai ekspor Indonesia selama Januari-Maret 2021 mencapai USD48,9 miliar atau meningkat 17,11% (YoY). Ekspor nonmigas sepanjang Januari-Maret 2021 naik sebesar 17,14% (YoY).

 

(Infokabinet/Tinus)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments