PULANG PISAU - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) dr H Bawa Budi Raharja mengingatkan pentingnya pemberdayaan perempuan.
Ia mengungkapkan, di DP3APPKB Pulpis yang diutamakan saat ini adalah, bagaimana memberdayakan perempuan, melindungi anak dan pengendalian penduduk. “Untuk urusan kontrasepsi, urusan belakangan,” kata Bawa.
Menurut Bawa, mau memiliki anak satu, dua, tiga atau empat boleh saja asal direncanakan. Untuk itu, lanjut ia, semua harus punya perencanaan. “Di DP3APPKB, KB bukan keluarga berencana secara hakiki. Tapi keluarga berkualitas,” ucapnya.
Bagaimana membentuk keluarga berkualitas, bagaimana kehidupan anak, perlindungan anaknya bagaimana? Menurut Bawa, hal itu di antaranya dengan memberikan perlindungan dan memberdayakan ibu, akan meningkatkan kualitas keluarga.
Untuk itu, lanjut dia, kalau punya anak diupayakan jangan setiap tahun melahirkan, tetapi minimal dua tahun menyusui.
“Dalam keluarga kalau bisa tidak boleh ada dua balita. Supaya anggota badannya bagus, tidak ditarik kanan kiri balita,” ungkapnya. Sehingga, lanjut Bawa, seorang ibu bisa lebih segar, bisa melayani suami, bisa mencari tambahan penghasilan dan bisa meningkatkan pendapatan keluarga.
Sehingga dengan demikian dapat terbentuk keluarga berkualitas. Menurut Bawa, dalam keluarga berkualitas dimulai dari ibunya. "Ada yang mengatakan, laki-laki yang sukses pasti di belakangnya ada perempuan hebat. Jadi pemberdayaan perempuan seperti itu,” tambah Bawa.
Setelah ibunya berdaya, lanjut dia, anaknya harus berkualitas. Untuk mewujudkan anak berkualitas harus menengok ke belakang. Tidak boleh ada kekerasan emosional kepada anak. Yakni mengekang.
Tidak hanya itu, kekerasan menelantarkan anak juga tidak boleh apalagi kekerasan fisik dan kekerasan seksual. “Kekerasan pada anak tidak boleh terjadi, termasuk bullying,” tandasnya.
(Antang)
0 Comments