PALANGKA RAYA - Taman Nasional Sebangau memiliki peran penting dalam menjaga ekologi lahan gambut di Kalimantan Tengah. Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Kementerian Kehutanan, taman nasional seluas 543.000 hektar ini meliputi satu kota dan dua kabupaten. Pengelolaan kawasan ini bertujuan untuk konservasi ekosistem gambut, perlindungan keanekaragaman hayati, serta pemberdayaan masyarakat sekitar.
Konservasi ekosistem gambut menjadi prioritas utama pengelolaan Taman Nasional Sebangau. Kepala Balai Taman Nasional Sebangau, Ruswanto, S.P., M.H., menjelaskan bahwa salah satu mandat utama adalah mengembalikan fungsi hidrologis gambut yang rusak. Seperti yang diungkapkan beliau lahan gambut harus tetap basah atau tidak kering guna mencegah kebakaran dan menjaga habitat ikan di daerah tersebut, hal ini lah yang dipertahan kan dalam pengelolaan Taman Nasional Sebangau.
Selain pemulihan ekosistem gambut, pengelolaan keanekaragaman hayati juga menjadi fokus utama. Taman Nasional Sebangau melindungi berbagai spesies tumbuhan dan satwa liar, terutama orang utan yang berperan sebagai Umbrella Species dan Key Species dalam ekosistem.
Upaya konservasi yang dilakukan telah menunjukkan hasil positif. Jika pada tahun 2016 populasi orang utan di kawasan ini sekitar 6.000 individu, maka pada tahun 2024 jumlahnya meningkat menjadi 8.700 individu. Hal ini menandakan ekosistem yang semakin sehat dan berfungsi dengan baik.
Selain satwa utama seperti orang utan, kawasan ini juga menjadi habitat bagi bekantan, rusa, kucing liar, ular, dan buaya. Pemantauan terhadap populasi satwa terus dilakukan guna memastikan kelestariannya.
Taman Nasional Sebangau juga menjalin hubungan erat dengan masyarakat sekitar dalam upaya konservasi. Masyarakat dilibatkan dalam penanaman kembali pohon untuk pemulihan ekosistem serta pembuatan sekat kanal guna menjaga kelembaban gambut. Untuk mengurangi eksploitasi sumber daya alam, pihak taman nasional memberikan bantuan pemberdayaan dalam bentuk alat usaha, seperti perahu dan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan.
Dengan keberhasilan pemulihan ekosistem, slogan konservasi yang sebelumnya "Save the Peat Forest" kini berubah menjadi "Peat for Life". Slogan ini mencerminkan manfaat ekosistem gambut tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.
(Hariri)
0 Comments