Kalteng

Pemkab Murung Raya Prioritaskan Infrastruktur Jalan dan Listrik Lima Tahun ke Depan

MURUNG RAYA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya, Kalimantan Tengah, menetapkan pembangunan infrastruktur jalan dan listrik desa sebagai prioritas utama dalam agenda pembangunan lima tahun ke depan. Fokus ini diarahkan untuk membuka keterisolasian wilayah, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan.

Wakil Bupati Murung Raya, Rahmanto Muhidin, menegaskan bahwa salah satu titik kritis yang menjadi perhatian adalah Kecamatan Sumber Barito, yang hingga kini masih mengandalkan jalur sungai sebagai satu-satunya akses transportasi.

“Target kita, jalan penghubung antar kecamatan dan antar desa harus segera terhubung. Ada kecamatan seperti Sumber Barito yang masih mengandalkan sungai. Tahun ini sudah masuk anggaran, dan kita kebut,” ujar Rahmanto.

Sejalan dengan itu, Pemkab juga meluncurkan program “Murung Raya Terang”, sebuah misi besar untuk memasok listrik ke seluruh desa di wilayah tersebut. Saat ini, dari 116 desa yang ada, baru 50–60 persen yang teraliri listrik dari PLN.

“Kalau jalannya dibuka, material seperti tiang dan kabel listrik bisa masuk. Kami optimistis 108 desa bisa terjangkau listrik PLN. Sisanya sekitar delapan desa akan kita suplai lewat pembangkit lain seperti BLTS atau BLTU,” jelasnya.

Rahmanto menegaskan bahwa akses jalan dan listrik adalah kunci pembuka potensi besar Murung Raya, mulai dari sektor pariwisata, pertanian, hingga pertambangan.

“Sebanyak apapun potensi tambang, emas, batubara, wisata kita, semua itu percuma kalau infrastrukturnya tidak mendukung. Orang tidak akan datang kalau jalannya rusak, jembatannya putus,”tandasnya.

Namun, ia juga mengakui bahwa tantangan membangun infrastruktur di Murung Raya sangat besar, terutama karena kondisi geografis yang berat dan terbatasnya status lahan APL (Area Penggunaan Lain). Saat ini, hanya 12 persen dari luas wilayah Murung Raya yang berstatus APL; sisanya masuk dalam kawasan hutan.

“Kami berharap pemerintah pusat dan provinsi bisa memperluas APL di Murung Raya. Kalau tidak, masyarakat susah untuk bertani, berkebun, bahkan berusaha. Kami ingin minimal APL bisa ditingkatkan sampai 20 persen,” tegasnya.

Menurutnya, perluasan APL tidak hanya menyangkut ruang usaha bagi masyarakat, tetapi juga berkaitan erat dengan akselerasi pembangunan ekonomi daerah, khususnya di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan.

Dengan program pembangunan infrastruktur ini, Pemkab Murung Raya berharap dapat membangun konektivitas wilayah secara menyeluruh, serta menciptakan pemerataan pembangunan yang menjangkau hingga pelosok desa.

(Marselinus Darman)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments