PALANGKA RAYA,– Pembangunan Kota Palangka Raya terus menjadi perhatian utama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, tanpa sinergi yang kuat antara legislatif dan eksekutif, berbagai program strategis dikhawatirkan berjalan tidak optimal.
Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Arif M Norkim, menekankan pentingnya komunikasi dan koordinasi dalam perencanaan serta eksekusi kebijakan.
“Kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Legislatif dan eksekutif harus bersinergi agar pembangunan kota berjalan sesuai harapan masyarakat,” ujarnya dalam rapat koordinasi di Balai Kota.
Sementara itu, Wali Kota Palangka Raya, Arif M Norkim, menegaskan bahwa kolaborasi yang baik akan mempercepat pencapaian target pembangunan, terutama dalam sektor infrastruktur, pendidikan, dan kesejahteraan sosial.
Meski berbagai program telah dirancang, tantangan tetap ada. Beberapa di antaranya adalah keterbatasan anggaran, tumpang tindih regulasi, serta dinamika politik yang kadang memperlambat keputusan strategis.
Sebagai solusi, diperlukan pendekatan berbasis musyawarah dan transparansi dalam pengelolaan anggaran serta implementasi kebijakan. “Kita harus fokus pada kepentingan rakyat, bukan kepentingan kelompok,” tambah Ketua DPRD.
Pemerintah Kota Palangka Raya juga mendorong keterlibatan masyarakat dalam pembangunan, salah satunya melalui program partisipatif seperti Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Dengan demikian, kebijakan yang diambil benar-benar mencerminkan kebutuhan warga.
Keberhasilan pembangunan Palangka Raya bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Dengan sinergi yang baik antara legislatif dan eksekutif, didukung oleh peran aktif warga, kota ini diharapkan mampu berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan.
(Deddi)
0 Comments