Kotim

Bupati Kenakan Pakaian Dayak Karya Kepala MTSN

SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Supian Hadi mengenakan pakaian tradisional khas Dayak di hari kemerdekaan. Baju dalam bentuk rompi ini merupakan karya Kepala MTsN Sampit Jainuddin.  Jainuddin mengaku sangat bangga karyanya dikenakan Bupati Kotim Supian Hadi dan Wakil Bupati Taufiq Mukri saat menghadiri konferensi video Detik-Detik Proklamasi. Apalagi pakaian tersebut terlihat sangat pantas dikenakan keduanya.  “Alhamdulilah bupati dan wakil bupati bisa menggunakan rompi buatan saya di hari kemerdekaan ini. Saya sangat bangga. Ini merupakan penghargaan bagi kami dan tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata," ujar Jainuddin, kepada awak media, Senin (17/8). Ia menjelaskan, rompi tersebut memiliki filosofi dan syarat makna. Karena rompi adalah pakaian kebesaran. Dalam bahasa Dayak Ngaju, rompi adalah sangkarut, merupakan pakaian berbahan dari kulit nyamu.  “Sangkarut sendiri berasal dari kata sangka, berarti pembatas atau penyangga. Sehingga selain digunakan untuk berperang, suku Dayak Ngaju juga menggunakan sebagai pakaian kebesaran,” jelasnya.  Jainuddin juga menyebut, konon zaman dahulu juga sering digunakan oleh kepala-kepala suku pada saat acara tertentu. Sementara, ornamen yang digunakan yakni Kalawet, yang merupakan simbol kekerabatan satu nenek moyang, gotong royong, bahu membahu laksana ekor hewan kalawet, yang biasa digunakan untuk berpegang dari dahan satu ke dahan lainnya agar tidak jatuh.  “Hiasan yang ada di pakaian tersebut juga memiliki makna tersendiri. Bahkan Dayak Ngaju percaya bahwa hiasan yang ada di rompi tersebut bisa melindungi mereka dari pengaruh jahat,” jelasnya. Orang Dayak juga percaya, jika mereka menggunakan rompi bisa terbebas dafi segala sesuatu yang bisa membinasakan diri. Sedangkan ornamen gigi haruan, mengandung makna ketajaman berfikir seseorang dalam melihat kehidupan. Jainuddin mengucapkan terima kasih kepada bupati telah bersedia mengenakan pakaian tersebut. Ini akan menjadi motivasi untuk terus berkarya dibidang seni lainnya. Ia  juga berterimakasih kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotim, yang sudah memberikan tempat bagi seniman di Kotim ini.

 

 

(humbet/JJ)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments