PALANGKA RAYA - Limbah rumah tangga seperti makanan dan sebagainya merupakan persoalan yang di hadapi oleh semua sektor mulai dari masyarakat bahkan elemen pemerintah. Sehingga untuk menjawab semua persoalan itu inovasi budidaya Magot hadir sebagai solusinya.
Hal ini di karenakan budidaya Magot dapat di lakukan dengan memanfaatkan sisa limbah rumah tangga yang nantinya Magot itu sendiri dapat di jadikan sebagai pakan ikan dan ternak ayam sehingga dapat menambah nilai ekonomis bagi masyarakat.
Dosen Fakultas Perikanan Universitas Kristen Palangka Raya, Asi Pebriana Cicilia mengatakan, Magot merupakan salah satu solusi yang dapat ditawarkan untuk pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan sampah di perkotaan. Ia menjelaskan Magot merupakan larva dari seekor lalat tentara hitam yang mampu mengurai sampah organik sekitar 10 sampai 15 kilogram dalam sehari dari satu gram telur.
Ia juga mengatakan selain dapat diaplikasikan untuk pakan ternak ayam dan ikan, kotoran dari Magot itu sendiri juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk pertanian. Maka berbicara tentang Magot artinya kita berbicara tentang silkuler ekonomi yang terintegrasi antara perikanan, pertanian dan peternakan. Untuk nilai jual Magot itu sendiri kalau dalam posisi segar harganya berkisar Rp. 5.000 sampai Rp. 7.000 per kilogram, di bawah harga pelet. Harga Magot kering berada di kisaran harga Rp. 80.000 per kilogram.
(Fardoari Reketno)
0 Comments