PALANGKA RAYA – Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Provinsi Kalimantan Tengah, Sri Widanarni, membuka Pelaksanaan Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Kalteng Tahun 2026, yang berlangsung di Aula Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Prov. Kalteng.
Dalam sambutannya yang dibacakan atas nama Plt. Sekretaris Daerah, Sri Widanarni mengungkapkan tema pembangunan untuk Provinsi Kalteng Tahun 2025-2029 yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJPD) Provinsi Kalteng 2025-2045, yaitu “Penguatan Pondasi Transformasi.” Tema ini menggambarkan arah pembangunan daerah yang berfokus pada keberlanjutan dan inovasi untuk kemajuan Provinsi Kalteng.
"Prioritas pembangunan Tahun 2025-2026 adalah menjadikan Provinsi Kalimantan Tengah sebagai Lumbung Pangan Nasional/Swasembada Pangan, Pusat Konservasi Internasional, Pusat Hilirisasi Industri dan Sektor Pengolahan, serta peningkatan sektor pendidikan dan kesehatan, dengan program Makan Bergizi Gratis dan Ketahanan Pangan, Air, dan Energi," jelas Sri Widanarni.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Widanarni juga menjelaskan bahwa berdasarkan RPJPD Provinsi Kalteng Tahun 2025-2045, pembangunan Kalteng dibagi menjadi tiga zona wilayah, yaitu Zona Barat (Kabupaten Lamandau, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Kabupaten Seruyan); Zona Tengah (Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Katingan, Kota Palangka Raya, Kabupaten Pulang Pisau, dan Kabupaten Kapuas); serta Zona Timur (Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Barito Timur).
Untuk setiap zona, tema pembangunan yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
Zona Timur: Fokus pada hilirisasi pangan, pengembangan lumbung energi baru dan terbarukan di Kalimantan, serta positioning sebagai mitra pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. Zona Tengah: Menjadikan wilayah ini sebagai hub pusat perdagangan dan jasa, pengembangan sentra pertanian terintegrasi, serta pusat riset dan pendidikan., dan Zona Barat: Memusatkan pembangunan pada hilirisasi sumber daya alam, kawasan hub perdagangan besar, serta konservasi taman nasional yang berkelanjutan.
Konsultasi publik ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dan memastikan perencanaan pembangunan yang lebih terarah, selaras dengan kebutuhan masyarakat dan prioritas pembangunan nasional.
(Deddi)
0 Comments