PALANGKA RAYA - Teknologi berkembang lebih cepat dibandingkan layanan pendidikan, maka investasi pendidikan sebaiknya lebih fokus membangun sistem pembelajaran fleksibel yang memberdayakan potensi para pelajar.
Hal ini menjadi perhatian Anggota DPRD Palangka Raya Susi Idawati, lantaran investasi pendidikan saat ini dinilai lebih banyak dihabiskan untuk membiayai pembangunan fisik ketimbang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) itu sendiri.
"Saya bertanya ke beberapa pengelola dunia usaha, mereka menyampaikan lulusan sarjana hampir lebih dari 70 persennya tidak sanggup menerima tugas yang diberikan oleh dunia usaha dan dunia industri. Jangan sampai Artificial Intelligence mengambil alih dunia pendidikan kita,” katanya, Rabu 8 Februari 2023.
Ia berharap dunia pendidikan di Indonesia bisa mengejar ketertinggalan perubahan teknologi yang semakin dinamis. Oleh karena itu, ke depannya, keberadaan prodi-prodi di perguruan tinggi bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha maupun dunia industri.
Dunia pendidikan, kata dia, juga harus bisa merubah cara pandang generasi penerus bangsa ini. Pasalnya kebanyakan generasi muda masih berpandangan kuno soal pencapaian dalam masyarakat.
(Deddi)
0 Comments