Sosial

Tutup Program Magang di DPR, Puan Bicara Demokrasi 'Tak Hanya Soal Bicara Tapi Juga Mendengarkan

JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani menutup program Magang di Rumah Rakyat yang merupakan salah satu program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) dalam rangka Kampus Merdeka. Ia pun memberi pesan kepada mahasiswa yang sudah menjadi peserta dalam mempelajari kerja-kerja di DPR RI.

“Saya menyampaikan apresiasi kepada adik-adik yang mempunyai semangat belajar yang tinggi dalam mengikuti program Magang di Rumah Rakyat DPR RI. Selama program ini, adik-adik sudah melihat dan ikut terlibat dalam dapur-nya DPR RI,” kata Puan.

Hal tersebut disampaikannya saat memberi sambutan dalam penutupan program Magang di Rumah Rakyat yang digelar di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/12/2021). Puan merasa bangga karena banyak mahasiswa yang bisa merasakan bagaimana kerja-kerja politik yang terjadi di DPR RI.
 
“Kalian sudah melihat langsung bahwa banyak kerja-kerja politik di DPR yang selama ini berjalan dengan padat tetapi memang tidak diliput oleh media. Bahkan adik-adik juga telah sukses melakukan simulasi rapat kerja dalam melaksanakan fungsi legislasi dan fungsi pengawasan,” tuturnya.

Magang di Rumah Rakyat DPR RI diikuti oleh sekitar 200 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Awalnya kuota yang disiapkan hanya untuk 50 orang namun karena yang mendaftar ada 17 ribu, DPR RI pun memutuskan menerima 200 mahasiswa untuk magang di lembaga perwakilan rakyat itu.

Puan pun berharap pengalaman dan pengetahuan yang didapat selama magang dapat membawa manfaat bagi mahasiswa. Sebab selama mengikuti program ini, peserta benar-benar mengikuti proses kerja mulai dari di komisi dan berbagai alat kelengkapan dewan (AKD), rapat-rapat di DPR termasuk dalam rapat paripurna, hingga mengetahui mekanisme dan tata tertib dewan.

“Hal-hal ini bisa kalian sampaikan saat kembali ke kampus dan daerah masing-masing bahwa segala sesuatunya di DPR itu tidak bisa hanya dilakukan sendirian, tapi harus bersama-sama dengan seluruh partai atau fraksi yang ada,” ungkap Puan.

Ditambahkannya, DPR RI selalu berupaya melakukan kerja-kerja secara optimal dalam keterbatasan akibat pandemi Covid-19. Puan mengatakan, saat ini DPR RI juga sudah mulai meningkatkan kegiatan kerja di lapangan menyusul kondisi Covid-19 di Indonesia yang semakin membaik.

“Insyaallah ke depan setelah pandemi Covid-19 semoga segera berakhir atau mereda, saya berkeinginan agar cita-cita yang sudah menjadi visi-misi kami itu bisa berjalan sebagai mana mestinya,” ujar perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini.

Lebih lanjut Puan menegaskan, DPR RI di bawah kepemimpinannya terus membuka diri terhadap masukan dari publik. Ia juga mempersilakan apabila ada masyarakat yang hendak datang ke DPR RI untuk menyalurkan aspirasi, namun tetap harus mengikuti mekanisme yang ada.

“Silakan datang ke DPR namun lakukan secara santun, beretika, dan kami tentu saja akan menerima seluruh aspirasi yang akan disampaikan. Dan tentu saja mekanisme-mekanisme yang harus dilakukan di DPR tetap harus dijaga,” sebut Puan.

Cucu Proklamator RI Bung Karno ini berharap program Kampus Merdeka di DPR RI dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk lebih memahami makna dari demokrasi. Menurut Puan, penting bagi mahasiswa mengetahui bahwa demokrasi tercipta atas dasar keputusan bersama.

“Kalian sudah merasakan sendiri bahwa di dalam kerja-kerja demokrasi, kita bukan hanya harus berbicara tetapi bahwa kita juga harus mau mendengar. Bahwa kita harus saling menemukan titik temu yang terbaik untuk mengambil keputusan,” ucapnya.

Puan mengingatkan, program Magang di Rumah Rakyat baik dalam fungsi legislasi, anggaran, maupun pengawasan tidak boleh dijadikan hanya soal mengejar jumlah SKS. Menurutnya, program tersebut harus dijadikan sebagai bagian dari proses perjalanan mahasiswa untuk bisa menjadi manusia yang merdeka berpikirnya, berimbang antara pengetahuan tentang teori dengan aplikasi dunia nyata.

“Saya berharap ilmu, pengalaman, kompetensi yang kalian sudah peroleh selama magang di DPR RI agar dapat terus dilatih dan dikembangkan untuk persiapan karir kalian masing-masing di masa yang akan datang,” terang Puan.

Peserta Magang di Rumah Rakyat pun diminta untuk membagikan pengalaman dan pengetahuan yang didapat selama mengikuti program ini, khususnya kepada teman-teman sesama mahasiswa. Dengan begitu, lanjut Puan, generasi muda saat ini dapat berkembang dan maju bersama-sama.

“Kalianlah yang akan menjadi Generasi Emas Indonesia tahun 2045 sebagai SDM yang unggul, ber-akhlak, berdaya saing, berbudaya, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Kalian adalah generasi yang akan mengubah Indonesia, membawa Indonesia menjadi lebih maju lagi, lebih hebat lagi,” ujar Puan.

DPR RI sendiri memuji Kemendikbud-Ristek yang telah membuat program Kampus Merdeka. Puan yakin program-program Kampus Merdeka dapat menciptakan SDM-SDM yang unggul.

“Terima kasih sudah memilih DPR RI sebagai Kampus Merdeka, kampus yang dapat dijadikan tempat belajar dan menambah wawasan serta pengetahuan tentang DPR RI. Semoga bermanfaat bagi mahasiswa dan bangsa,” harapnya.

Program Magang di Rumah Rakyat dilaksanakan sejak 1 September lalu hingga 23 Desember 2021. Mahasiswa yang menjadi peserta program itu telah menempuh 560 jam pelajaran dari kuliah umum sampai simulasi sidang DPR dan presentasi makalah mengenai peran mahasiswa dalam parlemen modern.

Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbud-Ristek, Prof. Ir Nizam yang mewakili Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim memberikan apresiasi tinggi kepada Puan beserta DPR RI yang telah menerima mahasiswa dalam program magang Kampus Merdeka.

“Pengalaman mahasiswa selama magang di DPR samgat banyak. Silakan sampaikan ke mahasiswa lain bagaimana DPR bekerja,” ungkap Nizam.

(Yustinus Tenung)

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments