JAKARTA - Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tangerang Selatan Wanto Sugito menanggapi enteng tuduhan Rocky Gerung mengatakan Puan Maharani dan Ganjar Pranowo itu bodoh hanya karena tidak mengungkapkan berbagai diksi dalam the new grammar of world's politic, Pernyataan Rocky Gerung justru membodohi diri sendiri, Dalam budaya timur, semakin pintar seseorang, semakin rendah hati dan santun.
“Rocky ini sesuai namanya hanyalah petinju intelektual, yang mengomersialkan pemikirannya, bukan menggunakan pemikiran bagi peningkatan peradaban bangsa” kata Wanto kepada Huma Betang dalam Rilisnya Sabtu 16 Oktober 2021.
Dia menegaskan bahwa Rocky Gerung memang pintar di mulut, namun dangkal di pemikiran, dan rendah kebijaksanaan. “Diksi yang dipakai Rocky Gerung untuk mengukur kepintaran itu dari Barat. Indonesia jauh lebih maju. Diksi kolaborasi itu kalah dengan gotong royong.” Kata Wanto yang juga Ketua Umum Repdem ini.
Menurutnya, Gender equality itu kalah dengan prinsip kebangsaan yang menjadi jiwa semangat persatuan. Dalam prinsip kebangsaan ini, tidak hanya gender yang setara, tetapi suku, agama, status sosial, semua warga negara setara.
Jadi Indonesia jauh lebih maju pemahaman politiknya.
Apalagi urusan human right, Indonesia lebih maju dari Piagam PBB karena kemerdekaan Indonesia itu untuk membangun dunia yang bebas dari segala penjajahan”
Atas berbagai kedalaman alam pikir dalam diksi politik di Indonesia tersebut, nampak yang tidak paham itu justru Rocky Gerung.
“Rocky sebaiknya menjadi petarung intelektual saja, pesilat kata-kata. Karena itulah melihat Rocky Gerung jangan gunakan etika, dan moral, Apalagi kebijaksanaan. Kata-kata Rocky Gerung itu penting untuk menggambarkan kehadiran benalu dalam politik” Tutup Wanto Sugito.
(Syahwandi)
0 Comments