KATINGAN – Bandara Tumbang Samba dengan tipe kelas III akhirnya dibuka kembali aktivitas penerbangannya setelah 7 (Tujuh) Tahun tanpa adanya penerbangan.
Kepala Bandara Tumbang Samba Huntal Purba mengatakan Bandara Tumbang Samba, dibangun 1985 dan pengoperasiannya 1987-1991, setelah itu lanjut 2014-2015. Terhentinya penerbangan pada 2015, dikarenakan akses transportasi darat, telah terbuka sehingga jumlah penumpang pesawat tujuan Palangkaraya berkurang, sehingga ditutup.
“Dulunya sudah pernah beroperasi, dan terakhir tahun 2015. Jadi ada 7 tahun tidak beroperasi,” Ungkap Huntal Purba, Kepala Bandara Tumbang Samba, Senin (7/3/2022) Untuk penerbangan saat ini, Bandara Tumbang Samba dengan panjang runway 1200 Meter dengan jenis pesawat Cessna, hanya melayani penerbangan Banjarmasin-Tumbang Samba pulang pergi setiap Senin.
“untuk jenis pesawat saat ini baru jenis Cessna atau pesawat Susi Air. Untuk penerbangannya hanya sekali seminggu yaitu setiap Senin,” Katanya.
Sementara itu, untuk harga tiket, diakui Purba, sangat terjangkau.
“Dari Samba ke Banjarmasin Rp 319.800 rupiah, sedangkan dari Banjarmasin ke Tumbang Samba 394 ribu, itu pun hanya butuh waktu satu jam penerbangan, sudah tiba di tujuan,” Ujarnya.
Diakui Purba, pihaknya akan berupaya untuk meningkatkan fasilitas terutama runway sehingga, pesawat jenis ATR bisa mendarat.
“Saya yakin kebutuhan untuk transportasi udara di Katingan, kedepan akan sangat menjanjikan, sehingga kita upayakan runwaynya bisa diperpanjang hingga 1400 Meter, supaya pesawat jenis ATR bisa mendarat. Kita hanya perlu tambah 200 Meter saja,” Tandasnya.
(Nofriyanto)
0 Comments