PANGKALAN BUN - Berawal dari sekedar hobi 3 tahun lalu, herri, warga jalan cilik riwut,kelurahan sidorejo, pangkalan bun, kini sukses menjadi, seller ikan hias, jenis peyang atau dalam, bahasa latinnya, channa maruliodes, atau channa maru.
Ikan asli, Kalimantan Tengah ini, memiliki ke unikan tersendiri dan paling banyak, diburu para kolektor lokal, di seluruh indonesia khususnya pulau jawa dan asia. Ikan peyang masih satu endemik dengan ikan gabus pada umumnya.
Tetapi keberadaan, ikan peyang dengan sisiknya yang berwarna merah serta bermotif bunga batik diseluruh tubuhnya berkembang biak dan tersebar di 3 sungai di pedalaman kalimantan tengah yang airnya masih berwarna merah kehitaman, yang di kenal di kalangan kolektor dengan nama, Red Maru Pangkalan Bun Red Maru Sampit Dan Red Maru Barito.
Channa Red Pangkalan Bun dijual sesuai ukuran dan motif bunga batik pada tubuh ikan tersebut harga dari mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah perekor untuk pembelian/ di luar pangkalan bun khususnya pulau jawa dijual dengan sistim, partaian minimal 3 ekor dalam sekali pengiriman
Omset yang di hasilkan, harri dalam sebulan bisa mencapai puluhan juta rupiah tergantung pasokan ikan dari para nelayan pembeli ikan red pangkalan bun masih didominasi kolektor indonesia dan malaysia.
(Rudi Bintoro/ Ary Mamphaz)
0 Comments