Kotawaringin Timur - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Supian Hadi mengajak warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Sampit, selalu menjaga kondusifitas daerah dan tidak melakukan tindakan yang bisa memicu konflik. "Saya harap warga PSHT bisa menjaga nama baik perguruan. Jangan sampai memicu konflik," kata Supian Hadi saat menghadiri Sosialisasi Hasil Keputusan Sidang Perdamaian Adat PSHT, Minggu, 4 Oktober 2020 malam. Dia juga berharap agar pengurus PSHT terus tegas kepada warganya. Siapapun yang mencoreng nama baik organisasi, ditindak tegas dan dikeluarkan dari organisasi. Supian meminta agar kejadian beberapa waktu lalu yakni 8 orang warga PSHT mengeroyok seorang masyarakat suku Dayak, harus menjadi contoh pertama dan terakhir. Jangan sampai hal itu terulang lagi, di kemudian hari. "Oleh karena itu, saya bersama ketua PSHT Cabang Kotim berupaya keras agar organisasi ini tidak dibubarkan. Dan alhamdulilah hal itu bisa terwujud," kata Supian. Dirinya berharap agar peristiwa itu bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak, terutama warga PSHT. Karena hukum adat dayak yang diberlakukan di daerah ini harus dihormati. "Yang terpenting saat ini kasus tersebut sudah diselesaikan dengan baik, PSHT tetap berjalan dan harus memperhatikan kearifan lokal. Sebab warga PSHT terdiri dari beragam suku," ujar Supian.
(HB)
0 Comments