PALANGKA RAYA – Dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, tidak terlepas dari peran gizi. Gizi yang baik sangat diperlukan dalam hal perkembangan otak dan pertumbuhan fisik yang baik.
Untuk memperoleh hal tersebut, maka keadaan gizi seseorang perlu ditata sejak dini terutama pada masa kehamilan, hingga bayi berusia 2 tahun atau yang dikenal dengan 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK).
Program Percepatan Perbaikan Gizi dengan Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan merupakan salah satu cara pemerintah dalam mencegah stunting atau gagal tumbuh untuk masa depan anak yang lebih baik.
Terkait itu, guna meningkatkan ilmu pengetahuan seluruh personel, Bidang Urusan Pendidikan dan Penelitian (Urdiklit) Rumah Sakit (Rumkit) Bhayangkara Tingkat III Palangka Raya melaksanakan sosialisasi Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan untuk pencegahan stunting, Rabu (25/1/23) pagi.
Usai pelaksanaan apel pagi di halaman Paviliun Presisi Rumkit Bhayangkara Jalan H. Ikap No. 03 kota Palangka Raya, sosialisasi disampaikan oleh pemateri dr. Nirma Dona selaku Dokter Umum di rumah sakit.
Di kesempatan tersebut, dr. Nirma Dona menyampaikan Seribu HPK merupakan periode kritis sekaligus periode emas, dimulai sejak dalam kandungan sampai anak usia dua tahun.
"Selama periode tersebut terjadi pertumbuhan pesat organ-organ tubuh dan otak membutuhkan asupan zat gizi yang cukup dan berkualitas,” jelasnya.
Lebih lanjut, dr. Dona juga mengatakan bila janin kekurangan gizi dalam kandungan dan berlanjut pada usia selanjutnya maka akan terjadi gangguan pertumbuhan organ -organ tubuh janin.
"Akibatnya ukuran organ lebih kecil, anak lebih pendek, kecerdasan anak terganggu dan saat dewasa anak berisiko mengalami penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes melitus, hipertensi dan lain-lain," tuturnya.
Diharapkan melalui sosialisasi ini dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan ibu balita tentang 1000 HPK, Kurang Energi Kronis (KEK), Anemia, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), asupan gizi ibu hamil, ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI bagi anak.
(Mela)
0 Comments