Kalteng

Dinas TPHP Provinsi Kalteng Kawal Panen Padi Lokal di Kabupaten Kapuas untuk Meningkatkan Produksi dan Mutu Beras

Kapuas - Kabupaten Kapuas merupakan salah satu lumbung pangan strategis di Kalimantan Tengah yang memiliki potensi besar dalam pengembangan varietas padi lokal. 

Dengan karakteristik lahan rawa pasang surut yang luas, petani setempat telah lama membudidayakan padi lokal unggulan seperti varietas Siam Unus, Siam Mutiara, Karang Dukuh, dan Siam Arjuna yang dikenal memiliki cita rasa khas serta daya adaptasi tinggi terhadap kondisi agroekosistem rawa.

Dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus menjaga keberlanjutan plasma nutfah lokal, kegiatan pengawalan panen dilaksanakan secara terpadu. Pengawalan ini melibatkan unsur pemerintah daerah, penyuluh pertanian, serta kelompok tani, dengan tujuan memastikan kualitas hasil panen, penerapan teknologi panen yang tepat, serta penanganan pascapanen yang baik agar gabah yang dihasilkan memenuhi standar mutu.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, Rendy Lesmana, melaksanakan pengawalan secara langsung ke lokasi panen raya padi lokal di Desa Anjir Serapat Tengah, Kecamatan Kapuas Timur, Kabupaten Kapuas. Hasil ubinan Gabah Kering Panen (GKP) padi lokal varietas Karang Dukuh yang diperoleh mencapai produktivitas 5,120 ton/hektar. 

Sementara itu, jumlah produksi Gabah Kering Giling (GKG) setelah proses pengeringan dengan kadar air 14% dan pengurangan kotoran minimal 3% terhitung capaian produksi 4,404 ton GKG/hektar.

Rendy Lesmana menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi sarana pascapanen Combine Harvester dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas padi. "Pemanfaatan teknologi sarana pascapanen Combine Harvester merupakan salah satu cara penanganan pasca panen yang efisien, mengurangi kehilangan hasil (losses), dan menjaga mutu gabah,"Ungkapnya.

Pengawalan panen varietas padi lokal di Kabupaten Kapuas diharapkan dapat mewujudkan kemandirian pangan daerah sekaligus mendukung swasembada beras nasional. Padi lokal Kapuas bukan hanya menjadi sumber pangan, tetapi juga berpotensi sebagai beras indikasi geografis serta warisan budaya pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi bila dikembangkan secara berkelanjutan,"Tutupnya.

(Era Suhertini)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments