KUALA PEMBUANG - Jajaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Seruyan berharap agar validasi data bisa dilakukan dengana benar sebab menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan permasalahan masyarakat nelayan sulit untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis solar.
Ketua DPRD Seruyan Zuli Eko Prasetyo mengungkapkan, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dilaksanakan di kantor DPRD Seruyan beberpa waktu yang lalu, bahwa mulai deketahui akar permasalahan para nelayan kesulitan mendapatkan BBM solar bersubsidi.
“ Dari data yang ada, jumlah nelayan di Kuala Pembuang dan sekitarnya itu sebanyak 569 orang. Sementara data yang saya terima dari teman-teman dinas provinsi itu adalah 429 orang,” katanya Selasa 6/9/2022.
Ketua DPRD Seruyan menjelaskan, bahwa saat ini jumlah kuota BBM subsidi jenis solar untuk nelayan di Kabupaten Seruyan Menurut data yang didapat setiap bulannya adalah 60.000 liter yang datang 20.000 liter pertiga kali dalam satu bulan.
“ Sebenaranya bisa dihitung jika satu bulan itu datang 60.000 liter, sementara untuk jatah perorang nelayan itu adalah 32 liter setiap kali datang, sehingga dengan mema-kai acuan data yang 569 orang, dikalikan dengan jatah nelayan persatu bulan, kuotanya masih mencukupi, bahkan masih ada lebih,” ujarnya.
Sehingga kekurangan jatah BBM solar subsidi yang di terima oleh masarakat terutama nelayan adalah faktor lain, seperti oknum-oknum yang seharusnya tidak mendapat jatah malah mengambil jatah BBM bersubsidi tersebut. Oleh sebab itu pihak DPRD meminta kepada instansi terkait agar lebih memperhatikan hal tarsebut dan selalu mendata nelayan yang ada agar hak mereka bisa terpenuhi dan dapat menjalankan aktifitas kerjanya, sehingga perekonomian keluarga bisa berjalan.
(Giya)
0 Comments