FOTO: SETDA KALTENG
AUDENSI - Sekda Kalteng Fahrizal Fitri mengikuti audiensi dengan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian RI (BPPSDMP Kementan RI) di kantor Gubernur, Jumat (02/10).
PALANGKA RAYA - Sekda Kalteng Fahrizal Fitri mengikuti audiensi dengan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian RI (BPPSDMP Kementan RI) di kantor Gubernur, Jumat (02/10).
Kehadiran Kepala BPPSDMP Kementan RI Dedi Nursyamsi untuk kembali membahas program prioritas yang kini tengah menjadi perhatian yakni penguatan food estate di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau serta penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian tidak hanya di wilayah Food Estate saja tetapi di Kalteng secara keseluruhan.
"Food estate telah menjadi perhatian bahkan prioritas bagi Presiden RI Joko Widodo,"ungkapnya.
Dedi menambahkan ke depannya food estate akan mengembangkan komoditas lebih luas seperti tanaman pangan, perkebunan dan perikanan, sehingga yang paling penting adalah pengelolaan yang harus dikelola secara modern seperti perusahaan dan harus menguntungkan.
"Pertanian harus dikelola secara mekanisasi yang efisiensi dan produktivitas tinggi dari hulu ke hilir yang memberi keuntungan bagi petani. Petani harus menikmati keuntungan yang lebih besar,"terangnya.
Pertanian memberi kontribusi terhadap peningkatan produktivtas paling besar yakni 50% selain inovasi teknologi dan kebijakan. Kementerian Pertanian serius akan membangun SDM Pertanian termasuk di luar kawasan Food Estate di Kalteng.
Sekda Fahrizal Fitri menyampaikan rasa syukurnya bahwa Kalteng dianugerahi luasan lahan kurang lebih 15 juta hektar atau 1,5 kali Pulau Jawa, lahan begitu besar ini masih banyak peluang yang bisa dikembangkan.
“Tantangannya adalah bagaimana memanfaatkan lahan tersebut, yang lebih optimal. Diharapkan adanya proses pendampingan dari tenaga-tenaga penyuluh dengan spesialisasi di bidang masing-masing," tuturnya.
Fahrizal menyambut baik apabila nantinya food estate ini juga dikembangkan dalam rangka pengembangan SDM di seluruh Kalteng.
“Tantangan kita bagaimana mengubah konsep pertanian yang selama ini mengandalkan tenaga manusia, diubah dengan mekanisasi. Kita akan dorong petani milenial sehingga petani tidak lagi dipersepsikan sebagai orang yang selalu bercampur lumpur dan terik matahari namun dengan mekanisasi semua dapat diproses menggunakan mengunakan teknologi untuk kemajuan sektor pertanian seperti pola tanam, alat tanam dan penaburan benih menggunakan drone,"pungkasnya.
(EDY/JJ)
0 Comments