P. Raya

Cegah Stunting Sedini Mungkin

FOTO: SETDA KALTENG

CEGAH STUNTING - Sekda Kalteng Fahrizal Fitri mengatakan pencegahan stunting penting dilakukan sedini mungkin, belum lama ini.

 

PALANGKA RAYA - Sekda Kalimantan Tengah (Kalteng) Fahrizal Fitri mengatakan, pencegahan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk membebaskan setiap anak Indonesia dari risiko terhambatnya perkembangan otak yang menyebabkan tingkat kecerdasan anak tidak maksimal.

 

“Saat Kalteng masih termasuk 10 tertinggi di Indonesia dan berdasarkan data Riskesdas 2018, bahwa prevalensi stunting pada kabupaten/kota diatas rata-rata nasional.

 

“Berdasarkan hasil Riskesdas 2018 di dapat prevalensi stunting tertinggi di Kabupaten Kotawaringin Timur 48,84 persen dan terendah di kabupaten Seruyan 21,84 persen,”ungkapnya, Kamis (2/10)

 

Sedangkan dari hasil SSGBI tahun 2019 didapat bahwa prevalensi stunting tertinggi ada di Kabupaten Kapuas 42,37 persen dan terendah di kabupaten Murung Raya 17,45persen. Penilaian Kinerja tahunan ini diharapkan menjadi ajang pembelajaran dan daya saing yang dapat memberikan motivasi pemerintah kabupaten/kota untuk meningkatkan kinerjanya dalam penanganan stunting.

 

“Penilaian kinerja pelaksanaan penurunan stunting terintegrasi adalah proses penilaian kemajuan kinerja kabupaten/kota lokus dalam melakukan upaya untuk memperbaiki konvergensi intervensi gizi spesifik dan gizi sensitive,”tuturnya.

 

Fahrizal menerangkan, beberapa wakul lalu dia mengikuti kegiatan penilaian kinerja kabupaten/kota dalam pelaksanaan Konvergensi Percepatan Pencegahan Stunting (KP2S) Kalteng tahun 2020.  Tujuan penilaian kinerja adalah untuk mengintervensi penurunan stunting terintegrasi dan mengetahui spek kinerja apa saja yang sudah dan mana perlu ditingkatkan dari setiap kabupaten/kota.

 

“Tujuan lainnya untuk mengetahui perbandingan kinerja kabupaten/kota dan untuk meningkatkan kualitas dan hasil pelaksaan delapan aksi konvergensi/integrasi,”terangnya.

Peserta yang mengikuti penilaian kinerja KP2S terdiri dari Kabupaten lokus pencegahan stunting meliputi, Kabupaten Barito Timur, Kapuas, Kotawaringin Timur, Barito Selatan dan Gunung Mas.

 

“Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada seribu hari Pertama Kehidupan (HPK). Maka dari itu penting dilakukan penenganan dari sejak dini,”pungkasnya.

 

(EDY/JJ

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments