Kalteng

Gubernur: Huma Betang dan Belom Bahadat Harus Jadi Spirit Persatuan

PALANGKA RAYA – Nilai-nilai lokal kembali ditegaskan sebagai fondasi penting dalam menjaga persatuan dan harmoni sosial di Kalimantan Tengah. Dalam pengukuhan Pengurus Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Kalimantan Tengah Periode 2025–2027, Gubernur Agustiar Sabran mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menghidupkan kearifan lokal sebagai pedoman bersama.

“Mari kita menjaga keharmonisan dan kedamaian di Kalimantan Tengah dengan menjunjung tinggi falsafah Huma Betang dan Belom Bahadat,” tegas Gubernur.

Ia menyebut, dua falsafah tersebut mengandung nilai-nilai kebersamaan, toleransi, penghargaan, serta hidup berdampingan dalam damai—nilai yang sangat relevan dalam memperkuat pembauran kebangsaan di tengah keberagaman masyarakat Kalteng.

Menurutnya, internalisasi nilai lokal tidak hanya memperkokoh identitas daerah, tetapi juga menjadi kekuatan moral dalam menjaga kerukunan antarkelompok sosial.
“Nilai kearifan lokal adalah fondasi kuat yang mampu mempersatukan kita meski berasal dari latar budaya dan identitas yang berbeda,” ujarnya.

Gubernur berharap seluruh pengurus FPK yang baru dikukuhkan dapat menjadikan falsafah Huma Betang dan Belom Bahadat sebagai spirit dalam menjalankan tugas, sekaligus memperkuat upaya menjaga persatuan dan keutuhan NKRI dari Kalimantan Tengah.

(Deddy)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments