PALANGKA RAYA- Dalam rangka pembahasan isu-isu strategis risiko bencana alam kebakaran hutan dan lehan serta isu nasional stunting, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menggelar pertemuan akbar lintas sektor se-Kalimantan Tengah.
Pada pertemuan akbar tersebut, Gubernur Kalimantan Tengah akan mengundang seluruh eleman pemerintahan dan lembaga lintas sektor provinsi dan kabupaten/ kota, hingga perangkat desa, termasuk Bintara Pembina Desa (BABINSA) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (BHABINKAMTIBMAS) se-Kalimantan Tengah.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah H. Nuryakin, usai menggelar rapat persiapan di Aula Bajakah Kantor Gubernur Kalimantan Tengah.
"Benar, Bapak Gubernur telah menginisiasi pertemuan akbar tersebut, sebagai wahana penyampaian pokok-pokok pikiran beliau serta mengajak berdiskusi terkait masalah bencana alam khususnya Karhutla dan banjir serta stunting" ucapnya.
Lebih lanjut Nuryakin mengatakan bahwa unsur yang diundang nantinya mencakup hampir semua unsur elemen pemerintahan, legislatif, yudikatif, TNI/POLRI, lembaga-lembaga vertikal lainnya, perguruan tinggi, organisasi keagamaan, organisasi masyarakat, lembaga-lembaga adat, institusi pendidikan, pemerintah kabupaten dan kota, hingga perangkat desa, serta BABINSA dan BHABINKAMTIBMAS.
Sebagai informasi, pertemuan akbar lintas sektor, merupakan insisiasi Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran, dengan mencermati risiko bencana alam khususnya banjir dan karhutla, serta pentingnya keseriusan dalam penanganan stunting. Khusus untuk penanganan stunting Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dibawah kepemimpinan H. Sugianto Sabran dan H. Edy Pratowo, prevalensi stunting mampu siturunkan secara signifikan. Tahun 2020 prevalansi stunting Kalteng sebesar 32,30 persen, sementara pada tahun 2023 turun menjadi 23,5 persen.
(Deddi)
0 Comments