PANGKALAN BUN- Wabah PMK di Jawa Timur berdampak pada penjualan daging sapi di Kotawaringin Barat termasuk di Kalimantan Tengah. Stok sapi di sejumlah kandang pun mulai menipis. Pedagang kebingungan mencari sapi, sehingga memicu kenaikan harga jual daging sapi sejak tiga hari terakhir di pasar tradisional indra sari pangkalan bun.
Merebaknya wabah sapi, yaitu penyakit mulut dan kaki atau PMK di Jawa Timur, sangat berpengaruh terhadap harga jual, daging sapi di Kotawaringin Barat, stok sapi di sejumlah kandang mulai habis. Pedagang kebingungan mencari sapi, sehingga memicu kenaikan harga jual, daging sapi sejak tiga hari terakhir di pasar, Tradisional Indra Sari Pangkalan Bun.
Menurut yasir, salah satu pedagang daging sapi di pasar tradisional indra sari, pangkalan bun mengatakan adanya sapi yang terjangkit PMK, di sejumlah daerah, khususnya jawa timur berdampak terhadap kenaikan, harga jual daging sapi menjadi cukup tinggi di pasaran. Sebelumnya, harga daging sapi 130.000 ribu rupiah sekarang menjadi 160.000 ribu rupiah perkilogram.
Harga rawon saat ini mencapai 125.000 ribu rupiah, sebelumnya hanya 110.000 ribu rupiah perkilogram. Harga tulangan sebelumnya 90.000 ribu rupiah kini sudah menjadi 125.000 ribu rupiah perkilogram. Kenaikan harga juga terjadi pada bagian-bagian sapi lainnya.
Pemicu kenaikan daging sapi, selain sulit mendapatkan sapi lokal, distributor juga, menghentikan sementara pengiriman sapi, dari daerah terjangkit pmk, seperti jawa timur, yang merupakan salah satu pemasok, sapi terbesar ke Kotawaringin Barat. Kenaikan harga daging sapi di mulai pada hari selasa 17/5/2022.
Haryo Prabowo Sekertaris DPKH Kotawaringin Barat mengatakan dalam hal ini masyarakat tidak perlu panik karena penularan wabah PMK hanya kepada hewan tidak berlaku kepada manusia bahkan aman untuk dikonsumsi.
(Rudi Bintoro)
0 Comments