JAKARTA- PDI Perjuangan membangun komitmen untuk meningkatkan kualitas demokrasi. Hasil penelitian yang dilakukan Burhanuddin Muhtadi termasuk menjadi referensi.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto dalam acara Proses Kirim Data dan Dokumen PDI Perjuangan Calon Peserta Pemilu 2024 pada Sipol KPU RI di kantor DPP PDIP, Jakarta, Minggu (1/8/2022).
Dalam kesempatan itu, Hasto menunjukkan buku Burhanuddin yang berjudul Kuasa Uang, Politik Uang dalam Pemilu Pasca Orde Baru.
"Kami baru pelajari desertasi dari Burhanuddin Muhtadi tentang politik uang dalam pemilu pasca Orde Baru. Itu juga merupakan temuan yang sangat menarik, bagaimana PDI Perjuangan mempelajari hasil-hasil riset untuk meningkatkan kualitas demokrasi kita pada Pemilu 2024 yang akan datang, itu kami akan lakukan," kata Hasto.
Hasto tertarik dengan buku itu saat diskusi meminta masukan terkait dengan penelitiannya dalam program doktoral di Sekolah Kajian Strategis Global Universitas Indonesia (SKSG UI) yang berjudul “Kepemimpinan Strategis Parpol tinjauan aspek ideologi, kultur, dan transformasik organisasi.”
"Saat berdiskusi, saya dikasih buku itu oleh Mas Burhanuddin. Bukunya sangat menarik untuk dibaca," katanya.
Hasto yang baru saja meraih gelar doktor dari Universitas Pertahanan menunjukkan beberapa bagian buku tersebut yang menjadi perhatiannya. Dalam buku disebutkan argumen utama dalam buku ini adalah faktor-faktor konstekstual terutama penggunaan sistem pemilu proporsional terbuka dalam pemilu legislatif di Indonesia sangat penting dalam menjelaskan dinamika politik uang di Indonesia. Institusionalisasi parpol merupakan hal yang sangat penting di dalam mencegah politik uang.
"Buku disertasi tersebut juga mencari jawaban terhadap apa pengaruh faktor-faktor politik dan desain kelembagaan terhadap perkembangan politik patronasi di Indonesia," beber Hasto, yang gemar membaca buku.
Pria asal Yogyakarta itu melanjutkan, dengan mempelajari hasil penelitian untuk peningkatan kualitas pemilu tersebut, PDIP terus membangun dirinya sebagai organiasi pembelajaran dengan menerapkan kaidah-kaidah ilmiah.
Hasto dalam kesempatan itu mengharapkan pemilu bukan kontestasi yang merusak persatuan bangsa. "Karena itu tidak boleh diisi dengan narasi-narasi yang memecah belah bangsa," pungkasnya.
(PDI Perjuangan/ Samhadi)
0 Comments