PURUK CAHU - Rumah betang, merupakan rumah adat suku Dayak yang bermukim di Pulau Kalimantan. Rumah adat ini juga memilik ciri khas tersendiri dalam bentuk bangunannya.
Bentuk bangunan yang memanjang dan menjadi pusat pemukiman suku Dayak, bangunan rumah betang adalah jantung struktur sosial kehidupan orang Dayak. Budaya betang bagi suku Dayak merupakan cerminan mengenai kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam rumah betang setiap kehidupan individu dalam rumah tangga dan masyarakat secara sistematis diatur melalui kesepakatan bersama yang dituangkan dalam hukum adat.
Bertempat di aula rumah jabatan Bupati Murung Raya dilaksanakan Seminar Pembangunan Huma (Rumah) Betang Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah Rabu 8 September 2021.
Seminar Pembangunan Rumah Betang Tahun 2021 di Kabupaten Murung Raya topik: “Pembangunan Huma ini Betang terbesar terunik se kalteng, yang berfungsi sebagai pusat budaya, edukasi, wisata, museum dan acara adat”.
Hadir dalam kesempatan ini Bupati Murung Raya yang juga selaku Ketua Umum DAD Kabupaten Murung Raya, Ketua DPRD Mura Doni,SP,MSi, Wakil Bupati MURA Rejikinoor, perwakilan dari TNI-Polri, Sekretaris Umum DAD Herianson D. Silam, Ketua I Gad F Silam, Ketua II Likon, Ketua III Bertho Koling Kodrat yang juga selaku Koordinator Bidang Design dan Konstruksi yang memaparkan pra desain konstruksi pembangunan Huma Betang Murung Raya.
Ketua panitia pembangunan Huma Betang Kabupaten Murung Raya Likon, acara ini juga dihadiri perwakilan tokoh adat, tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya.
Seminar ini juga mengundang narasumber-narasumber ahli yang diikuti secara virtual, narasamber tersebut yakni Prof. Dr. Kumpiady Widen, MA, P.hD dengan materi Filosofi Huma Betang, Dr. Ir. Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, ST, SDs, MA, IPU, ASEAN Eng yang merupakan seniman ukir rumah adat Bali Universitas Undayana Bali, Manamping Girsang seniman ukir kayu Jepara/Pendiri PT. Gabe Internasional, Ir. Syahrozi, MT yang merupakan ahli konstruksi rumah tradisional Betang dari Universitas Palangka Raya, Dinar Ari Wijayanti, IAI, Arsitektur Jakarta (Perencana landscape pembangunan Huma Betang), I Wayan Kariasa, SH Ketua PHRI Bali yang mengangkat materi tentang pembangunan rumah adat kaitannya dengan wisata.
Ketua panitia pembangunan Huma Betang Kabupaten Murung Raya Likon, dalam laporannya menyampaikan secara umum tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan kebudayaan dalam mendukung pelaksanaan kegiatan pembangunan Rumah betang di Kabupaten Murung Raya. "Sedangkan secara khusus, bertujuan untuk: Melestarikan nilai-nilai budaya tradisi di Wilayah Kabupaten Murung Raya, Mendidik dan menguatkan mental generasi muda secara turun temurun akan pentingnya nilai-nilai budaya tradisional, Mengangkat nilai-nilai tradisi suku Dayak Kabupaten Murung Raya, Menyelamatkan tradisi-tradisi sosial di rumah adat Betang, Mendukung program Pemerintah dalam melestarikan nilai budaya dan tradisi suku dayak, Berperan serta aktif menyelamatkan kekayaan warisan budaya yang ada di Kabupaten Murung Raya.
Sementara itu Bupati Murung Raya Perdie M. Yoseph menyampaikan, saya atas nama pribadi dan Pemerintah serta DAD Kab MURA mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya sehingga kegiatan seminar ini bisa kita lakukan bersama.
"Saya mengharapkan acara seminar ini besar dikaitkan dengan maksud dan tujuan yang disampaikan oleh Ketua panitia pembangunan dalam laporannya".
"Kita mendorong percepatan pembangunan, sehingga apa yang kita harapkan bersama, kita harus fokus, serius, lurus, mengoptimalkan bersinergi dengan semua pihak, yang kita maksud disini bukan menonjolkan diri di wilayah Kabupaten Murung Raya namun ini ada kaitannya dengan visi dan misi program kerja 2018-2023 diantaranya pada poit kelima meningkatkan pariwisata dan budaya,"ungkapnya.
(Diskominfo/Ady Natha)
0 Comments