PURUK CAHU – Rumah Betang bagi masyarakat Dayak tidak saja sekedar ungkapan legendaris kehidupan nenek moyang, melainkan juga suatu pernyataan secara utuh dan konkret tentang tata pamong desa, organisasi sosial serta sistem kemasyarakatan, sehingga tak pelak menjadi titik sentral kehidupan warganya. Sistem nilai budaya yang dihasilkan dari proses kehidupan rumah panjang, menyangkut soal makna dari hidup manusia; makna dari pekerjaan; karya dan amal perbuatan; persepsi mengenai waktu; hubungan manusia dengan alam sekitar; soal hubungan dengan sesama.
Dapat dikatakan bahwa rumah betang memberikan makna tersendiri bagi masyarakat Dayak. Rumah betang adalah pusat kebudayaan mereka karena disanalah seluruh kegiatan dan segala proses kehidupan berjalan dari waktu ke waktu.
Panitia pembangunan Huma Betang Kabupaten Murung Raya (Mura) Provinsi Kalimantan Tengah mengadakan acara seminar pembangunan, seminar tersebut dibuka oleh Bupati Murung Raya Perdie M. Yoseph, kemudian seminar ditutup oleh Wakil Bupati Murung Raya, berlangsung di aula rumah jabatan Bupati Murung Raya, yang dihadiri sejumlah tamu undangan lainnya, Rabu 8 September 2021.
Dalam seminar ini juga secara virtual diikuti sejumlah narasumber-narasumber profesional di bidangnya yang menyampaikan paparan, saran dan masukan terkait pembangunan Huma Betang di Mura.
Dalam kesempatan sejumlah narasumber menyampaikan ide, gagasan supaya Huma Betang itu berdaya guna, tidak hanya bersifat untuk daya tarik masyarakat, tetapi bagaimana ikon Huma Betang ini representatif dalam arti sesungguhnya dan luas yaitu memberi kontribusi didalam pembangunan dan budaya, sosial kemasyarakatan di Murung Raya.
Di sesi penutup seminar Wabup Mura Rejikinoor menyampaikan terima kasih kepada pemateri/narasumber yang telah memberikan masukan saran tentang bagaimana suatu daerah perihal kearifan lokal dalam proses pembangunan bisa menghasilkan untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), proses pembangunan ini tentu melalui perencanaan, masukan dari Ketua Umum DAD Kab.Mura dan semua pihak.
“Seminar ini penting yang patut kita sikapi tidak lain untuk pembangunan Huma Betang yang juga sifatnya untuk kemajuan, mudah-mudahan dalam seminar ini bermanfaat bagi Pemda Kab.Mura dan stakeholder terkait lainnya,” kata Wabub.
“Kami juga atas nama masyarakat Mura dengan Huma Betang tadi tidak lain adalah simbol kita bersama, bagaimanapun Huma Betang adalah ciri khas kebersamaan masyarakat Murung Raya yang kita cintai,” ujar Kinoi sapaan akrab Wabup Rejikinoor.
Rejikinoor menuturkan apa yang kita lakukan saat ini tidak lain bahwa inilah sejarah, sejarah kita lakukan bersama, Huma Betang mengandung makna yang mana penghuninya tidak membeda-bedakan suku, agama, melainkan untuk membangun kemajuan daerah itu sendiri.
(Diskominfo/Ady Natha)
0 Comments