P. Raya

Inflasi Provinsi Kalteng Masih Terkendali Dan Aman

PALANGKA RAYA - Staf Ahli (Sahli) Gubernur Provinsi Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko  Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi tahun 2023 bersama Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian secara virtual dari Ruang Rapat Bajakah Kantor Gubernur Kalteng, Senin (21/8/2023).

Dalam arahannya Tito menyampaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) sebagai proxy inflasi di minggu ketiga bulan Agustus tahun 2023 di sebagian wilayah mengalami deflasi. “Namun di beberapa daerah lain juga masih ada yang mengalami inflasi cukup tinggi. Untuk itu saya minta atensi yang lebih untuk daerah-daerah yang inflasinya masih tinggi, Ucap Tito."

Tito meminta seluruh Pemerintah Daerah terus memantau perkembangan harga dan mendapatkan data yang valid dari lapangan agar tidak terjadi lonjakan inflasi, khususnya menjelang tahun politik. “Jika terjadi kenaikan harga, kita bisa intervensi lebih dini agar melonjaknya tidak signifikan dan masih bisa kita kendalikan,” imbuhnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik RI Amalia Adininggar dalam paparannya menjelaskan secara nasional jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH di minggu ketiga Agustus naik sekitar 4% dari minggu sebelumnya. “Penurunan IPH terjadi di sebagian besar wilayah Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Sedangkan jumlah kabupaten/kota di Pulau Kalimantan yang mengalami kenaikan IPH relatif banyak, sebutnya."

Ia menambahkan, harga bawang putih terus mengalami kenaikan dari November 2022 sampai dengan Agustus 2023. “Penurunan harga mulai terjadi pada minggu ketiga Agustus 2023, namun level harga masih cukup tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya, Tuturnya."

Saat usai mengikuti Rapat Inflasi (Rakor), Yuas mengatakan inflasi di Kalteng hingga saat ini masih aman dan terkendali. “Mekipun ada Harga Eceran tertinggi (HET) untuk Minyak Kita dari distributor 1 dan distributor 2 masih aman dan normal, namun ketika di pedagang pengecer harganya sedikit naik, tetapi tidak signifikan.

Yuas menyebut, stok beras di Kalteng juga masih aman terkendali. “Kita kemarin sudah melaksanakan panen perdana padi jenis karau, berdasarkan data dari BPS ada sekitar 5,7 ton. Dengan langkah itu diharapkan bisa menanggulangi inflasi di Kalteng, dan menurut Bulog beras kita aman hingga 5-6 bulan ke depan, jelasnya."

Kegiatan dihadiri oleh  Yuas Elko, Deputi Kepala Perwakilan Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, dan Manajemen Intern Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalteng Maghfur, perwakilan Unsur Forkopimda, serta Kepala Perangkat Daerah Provinsi nKalteng terkait.

Hadir pula secara virtual Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional Nyoto Suwignyo, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementerian Perdagangan Bambang Wisnubroto, Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum BULOG Epi Sulandari, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Dirjen Holtikuktura Kementerian Pertanian Andi Muhammad Idil Fitri, Wakasatgas Pangan Polri Helfi Assegaf, Kasubdit Pendamping dan Audit Hukum Suhendri, mewakili Panglima TNI Staf Ahli Tingkat II Ekonomi Keuangan Eko Nursanto, Gubernur/Bupati/Wali Kota se-Indonesia. 

 

(Era Suhertini)

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments