PALANGKA RAYA - Event Gebyar Safari Ramadhan yang di fasilitasi oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalteng serta instansi terkait lainnya, akan menerapkan sistem pembayaran non tunai pada saat transaksi jual beli di Bazar IKM nantinya.
Ketua Dekranasda Provinsi Kalteng Ivo Sugianto Sabran menyebut akan menerapkan sistem pembayaran non tunai guna mencegah penularan Covid-19, serta edukasi literasi keuangan di era digital sekarang ini.
“Kita disini juga nantinya akan sebagai percontohan, dengan menggunakan sistem pembayaran non-tunai, ini akan di koordinir langsung oleh OJK Provinsi Kalteng, karena banyak benefitnya salah satunya mengurangi resiko penularan Covid-19,” kata Ivo usai memimpin rapat persiapan Gebyar Safari Ramadhan di Galeri CBS, Kamis 14 April 2022.
Gebyar Safari Ramadhan digelar di halaman Galeri Central Borneo Souvenir, Jl. Imam Bonjol, Kota Palangka Raya, pada tanggal 17 sd 23 April 2022.
Ivo Sugianto Sabran yang juga merupakan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Kalteng meminta masyarakat Kalteng, khususnya Kota Palangka Raya untuk mendukung dan meramaikan pagelaran event ini, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Mohon juga support dan partisipasi dari seluruh masyarakat Kalteng untuk bersama-sama mensukseskan kegiatan ini, dan juga sebenarnya tidak hanya bazar saja banyak sekali hal-hal positif disini yang kita selenggarakan, diantaranya ada beberapa talkshow berkaitan dengan literasi keuangan dan sejumlah lomba yang tentunya menarik untuk diikuti,” tutup Ivo.
Sementara itu Kepala OJK Provinsi Kalteng Otto Fitriandy yang juga mengikuti rapat persiapan Gebyar Safari Ramadhan menjelaskan mengenai manfaat dari penggunaan sistem pembayaran non tunai, terlebih di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini.
“Tentunya dalam kegiatan bazar ini kami juga ingin menerapkan standar yang lebih baik terutama terkait dengan penerapan protokol kesehatan di transaksi sektor jasa keuangan. Melalui pembayaran non-tunai menggunakan QRIS saya kira itu dua keuntungan yang didapat baik dari sisi penjual maupun masyarakat pembeli. Dari sisi penjual dengan melalui pembayaran transaksi non-tunai data penjualan mereka itu tercatat di sistem informasi jasa keuangan bahkan di perbankan sehingga pada waktu ketika saat mereka membutuhkan pembiayaan atau kredit untuk modal kerja itu akan jauh lebih baik untuk mereka karena transaksi yang dibutuhkan oleh bank untuk menganalisis kebutuhan modal mereka itu sudah tercatat semua sekaligus ini memberikan edukasi kepada mereka sehingga kedepan atau selanjutnya dalam melakukan transaksi kegiatan usahanya sudah tidak dilakukan tunai tapi non-tunai,” jelas Otto.
Pihaknya juga akan memberikan edukasi literasi keuangan kepada masyarakat Kalteng pada saat event talkshow yang merupakan rangkaian kegiatan dari Gebyar Safari Ramadhan.
“Nanti dari OJK dan Bank Indonesia juga bersama-sama akan memberikan sosialisasi dan edukasi khususnya mengenai bahayanya investasi illegal dan pinjaman online illegal,” pungkas Otto.
(Deddi)
0 Comments