Medan - Ketua Tim Penggerak dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalimantan Tengah (Prov. Kalteng), Ivo Sugianto Sabran, menghadiri secara langsung Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 Tahun 2022 di Lapangan Merdeka Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat 8 Juli 2022.
Presiden Joko Widodo menyampaikan semua Negara sekarang ini tidak berada pada posisi yang aman-aman saja atau sedang menghadapi ketidakpastian global. Hal ini disebabkan oleh faktor pandemi COVID-19 dan perang Ukraina-Rusia.
“Hati-hati mengenai perang di Ukraina, karena ini menyangkut pangan dan energi. Pangan, minyak dan gas yang akan mempengaruhi semua Negara di dunia”, tutur Joko Widodo.
Presiden menjelaskan bahwa harga minyak dunia naik 48% disbanding awal tahun 2022. Singapura sudah berada di harga Rp. 31.682, Jermas berada di harga Rp. 31.390, Thailand berada di harga Rp. 20.878, AS berada di harga Rp. 17.374 dan Indonesia berada di harga Rp. 7.650 untuk pertalite dan Rp. 13.000 untuk Pertamax.
Ia juga mengingatkan untuk berhati-hati terkait kenaikan komoditas pangan dunia utamanya gandum. Sebagaimana diketahui, perang Ukraina-Rusia mempengaruhi harga gandum karena produksi gandum di Negara tersebut mencapai 30-40 persen.
“Kita bersyukur negara kita diberikan pangan yang harganya beras utamanya tidak naik”, tegas Presiden.
Menurut Presiden kemandirian pangan sangat penting.
“Saya mengajak kepada seluruh bupati/walikota untuk memanfaatkan lahan-lahan yang sekecil apapun untuk menanam, untuk memproduksi kebutuhan pangan sehari-hari. Manfaatkan lahan kososng untuk meningkatkan asupan gizi anak karena anak-anak penentu wajah masa depan Indonesia”, tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Joko Widodo juga mengajak seluruh elemen bersinergi dalam upaya penurunan stunting (kekerdilan anak) dan seluruh akar masalahnya.
Menurut Presiden hal itu penting demi mempersiapkan sumber daya manusia generasi penerus bangsa yang berkualitas. Pemerintah menargetkan angka stunting bisa ditekan ke tingkat 14 persen pada 2024 mendatang, setelah 37 persen pada 2014 dan 24,4 persen pada 2021.
“Salah satu yang perlu diperhatikan dalam upaya pencegahan stunting adalah menciptakan jeda kelahiran anak yang disosialisasikan dan diterapkan oleh keluarga-keluarga di Indonesia”, tandasnya.
Usai menghadiri Puncak Peringatan Harganas ke-29, ketua TP-PKK Kalteng Ivo Sugianto Sabran mengajak seluruh stakeholders untuk terus mensosialisasikan dan bekerja dengan optimal terkait dengan penurunan stunting di wilayah masing-masing.
“Kita harus fokus di Prov. Kalteng. Berkaitan dengan Harganas, untuk ketahanan pangan keluarga diharapkan sesuai instruksi bapak Presiden untu Kepala Daerah agar mensosialisasikan kepada masyarakat untuk mengoptimalkan lahan pekarangannya untuk ditanami tanaman produktif sehingga ini bisa menjadi sumber pangan. Paling tidak mencukupi kebutuhan dalam keluarga,” pungkasnya.
(Deddi)
0 Comments