Barut

Letak Giografis Wilayah, Biaya Vaksin Covid 19 Agak Besar

MUARA TEWEH - Dalam rangka penanganan Virus Covid-19 di Provinsi Kalimantan Tengah,  telah  menyelenggarakan Rapat Terbatas Penanganan Covid-19 di Provinsi Kalimantan Tengah secara virtual,Selasa (4/1/2022). 

Ratas yang dihadiri oleh Kepala Daerah dan unsur FKPD serta Kepala Perangkat Daerah terkait dari Pemerintah Provinsi Kalteng dan 14 Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kalimantan Tengah. 

Bupati Barito Utara, H. Nadalsyah, Wakil Bupati, Sugianto Panala Putra, Sekretaris Daerah, Drs. Muhlis, unsur FKPD dan Kepala Perangkat Daerah terkait yang dilaksanakan di Aula Rumah Jabatan Bupati.

Dalam Ratas, Gubernur Kalteng, H.Sugianto Sabran memaparkan kondisi terkini penangulangan dan penanganan Covid-19 di Provinsi Kalimantan Tengah serta pelaksanaan vaksinasi Covid-19. 

Terlebih saat ini, berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2021 tanggal 31 Desember 2021 tentang Penetapan Status Faktual Pandemi Covid-19 di Indonesia, Pemerintah memperpanjang status Pandemi Nasional Covid-19 di Indonesia. 

Disampaikan juga bahwa Provinsi Kalteng telah mencapai target vaksinasi Covid-19 sebesar 79,72 persen dan hanya Kabupaten Gunung Mas masih belum mencapai target 70 persen vaksinasi Covid-19 untuk dosis pertama.  

Bupati Barito Utara, H. Nadalsyah menyampaikan,  sejak tanggal 21 Desember 2021 sampai saat ini sudah tidak ada kasus suspek maupun terkonfirmasi yang dirawat di RSUD Muara Teweh. 

"Laporan per 03 Januari 2022, kasus positif sebanyak 1.542, sembuh 1.498 dan meninggal sebanyak 44 jiwa," kata H. Nadalsyah.

Sementara untuk capaian pelaksanaan vaksinasi, Kabupaten Barito Utara telah mencapai target yakni 70,63 persen dosis 1 vaksinasi Covid-19. 

Dijelaskan Nadalsyah , progres capaian vaksinasi di Kabupaten Barito Utara sedikit terlambat yang dikarenakan oleh beberapa hal. Diantaranya adalah data NIK sasaran vaksin tidak update, adanya keterbatasan akses internet dibeberapa daerah, letak geografis sulit di desa terpencil. 

"karena letak wilayah banyak terdapat desa terpencil, Sehingga memerlukan biaya yang agak besar dalam pelaksanaan Vaksinasi," jelas H. Nadalsyah. 

(Syarbaini)

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments