P. Raya

Masyarakat Trauma Kegagalan Lahan Sejuta Hektar, Ini Tanggapan Sekda 

PALANGKA RAYA - Menanggapi persepsi dari masyarakat atas trauma kegagalan proyek pemerintah pusat, ada dua hal yang menonjol yang dirasakan bersama, yang pertama yakni trauma kegagalan Program Lahan Sejuta Hektar beberapa tahun yang lalu atas daerah ini. "Untuk mengantisipasinya jangan sampai program ini nanti gagal. Kemudian tantangan kedua yang menonjol adalah bagaimana melakukan sosialisasi mengenai anggapan bahwa nanti yang menjadi sasaran food estate adalah Pemerintah Kalteng mendatangkan transmigrasi dari luar, sehingga menimbulkan berbagai tanggapan dari masyarakat," sebut Sekretaris Daerah Prov. Kalteng, Fahrizal Fitri dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten II Bidang Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, Nurul Edy, selasa (22/12/2020). “Kedua hal ini merupakan salah satu dampak dari kegiatan ini ke depannya. Sehingga perlu kita jaga, pelihara bersama dan kita jelaskan kepada masyarakat agar pada gilirannya program ini bisa terlaksana dengan baik serta kerjasama yang solid dari semua pihak yang terkait baik dari Pemerintah (Pusat, Provinsi sampai ke daerah) dan masyarakat,” sebutnya.  Rapat ini pada dasarnya merupakan proses dan tahapan-tahapan dari sebuah pembuatan dokumen Andal, baik itu berupa RKL-RPL atas kegiatan rencana Food Estate di Kalteng yang mencakup luasan ±165.000 Hektar di Dua Kabupaten dimana ±100.000 Hektar ada di Kabupaten Kapuas dan ±65.000 Hektar ada di Kabupaten Pulang Pisau. “Seperti kita ketahui bahwa saat ini lahan yang sedang ditanam dan rencana panen sekitar ±10.000 Hektar di Kabupaten Pulang Pisau dan ±20.000 Hektar ada di Kabupaten Kapuas. Jadi lahan yang baru efektif digarap ada diluasan lahan ±30.000 Hektar. Kita berharap Kalteng dapat menjadi pusat dan ketahanan pangan nasional, dengan tumbuh dan jadinya Food Estate,” pungkas Fahrizal Fitri.

 

(EDY)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments