P. Raya

Panglima Jilah Dialog bersama Insan Pers di Kalimantan Tengah

PALANGKA RAYA - Kehadiran Panglima Jilah atau dengan sebutan pangalangok Jilah hadir pada acara dialog bersama insan pers yang digagas Pengda IJTI Provinsi Kalimantan Tengah. Kegiatan ini mengusung tema budaya dan tradisi adat dayak dalam bingkai kearifan lokal untuk menuju kalimantan sebagai tanah berkah Indonesia.

Tokoh adat Dayak yang sangat berpengaruh terhadap permasalahan adat, konflik dan peduli seksama di tanah Kalimantan, hadir di provinsi kalimantan tengah. Pria dengan nama panggilan Panglima Jilah atau Pangalangok Jilah ini menjejakkan kakinya ke kota Palangkaraya bumi Tambun Bungai.

Selain memiliki nama panggilan pria dengan nama asli Agustinus Jilah lahir pada 19 Agustus 1980 di desa Sambora, Mempawah Hulu, kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Tokoh pejuang adat budaya dayak di Kalimantan ini yang juga sebagai pemimpin besar di salah satu organisasi yakni Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) atau dengan sebutan Pasukan Merah.

Ia bersama rombongannya menghadiri acara sebagai narasumber Tokoh adat Dayak Kalimantan bersama insan pers yang ada di kota Palangkaraya, Acara ini di selenggarakan oleh Pengurus Daerah Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah (Pengda IJTI Prov. Kalteng).

Pengda IJTI Prov. Kalteng mengusung tema budaya dan tradisi adat dayak dalam bingkai kearifan lokal untuk menuju Kalimantan sebagai tanah berkah Indonesia.

Acara ini dipimpin oleh Ketua Pengda IJTI Prov. Kalteng H. Tantawi Jauhari dan Bendahara Umum Pengda IJTI Prov. Kalteng Yustinus Tenung dan dihadiri oleh seluruh anggota IJTI Kalteng beserta tamu undangan yakni Ketua Pengda PWI Kalteng H. Harris Sadikin dan Ketua Pengda AJV Kalteng H. Hamli Tulis.

Usai acara diskusi Bersama, Ketua Pengda IJTI Kalteng memberikan sebuah cinderamata berupa plakat sebagai kenang-kenangan yang diberikan langsung kepada Panglima Jilah.

Dalam kesempatan kali ini Panglima Jilah di hadapan media menyampaikan Pihaknya akan memberikan pendidikan kepada anak-anak, supaya mampu berdaya saing dengan orang lain.

Lebih lanjut Panglima Jilah menambahkan, pihaknya akan terus berupaya mengajak masyarakat di Kalimantan untuk mencintai adat budaya tradisi sendiri setiap harinya untuk diperkenalkan kepada orang luar. 

Pihaknya akan berupaya sebisa mungkin mempromosikan kepada orang-orang di luar sana., bahwa Kalimantan mempunyai adat budaya dan tradisi yang akan dapat kita nikmati menjadi berkah.

 

(Surya Adi Winata)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments