PALANGKA RAYA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng menggelar Sosialisasi Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah Pendidikan (BOSP) dan Dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) tahun 2024.
Bertempat Dihotel M. Bahalap, Selasa (22/10/2024). Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada 21 sampai 22 Oktober 2024 tersebut diikuti seluruh kepala sekolah tingkat SMA, SMK dan SLB.
Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo mengatakan, kegiatan tersebut adalah mensosialisasikan terkait mekanisme dalam penggunaan dana BOSP itu bawah naungan APBN dan BOSDA dari APBD, dengan harapan para pengambil keputusan dalam hal ini kepala sekolah memahami dalam penggunaannya. Tetapi pertemuan hari ini menitik beratkan terkait kebijakan sampai menyentuh pada level satuan pendidikan SMA/SMA dan SLB.
“Pertemuan hari ini sangat luar biasa, kita akan launching juga program pak gubernur baik di tahun 2024 maupun 2025, tepatnya launching pada Jambore Pendidikan tanggal 26, 27 dan 28 di Stadion Tuah Pahoe," ucap Reza.
Saat disinggung apakah kegiatan tersebut tindak lanjut dari hasil temuan KPK, yang menyebutkan Kalteng masuk urutan ketiga penyalahguna dana BOS.
Reza menyebutkan, yang tranding itu adalah hasil SPI tahun 2024, yang merupakan hasil dugaan tahun 2023. Untuk mengubah images ini survei penilaian integritas dan itu butuh waktu untuk merubahnya. Dan ini adalah langkah untuk merubahnya.
"Opini publik harus kita perbaiki, sistem dan mekanisme harus kita perbaiki, semoga dengan pertemuan ini bisa meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan seperti korupsi," dan penyalahgunaan dana tidak tepat sasaran,"tutupnya.
(Era Suhertini)
0 Comments