PULANG PISAU – Berlangsung di Aula Banama Tingang, Kantor Bupati Pulpis, pada hari Selasa, (24/09/2024). Secara resmi dibuka Rapat Koordinasi (Rakor) dan sosialisasi petunjuk pelaksanaan intervensi spesifik bagi perangkat daerah sebagai Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS), oleh Penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau, Nunu Andriani, yang diwakili oleh Sekda Pulpis, Tony Hari Sinta.
Dalam sambutan yang dibacakan oleh Sekda, Pj Bupati menyampaikan bahwa hasil kegiatan pada semester pertama menunjukkan penurunan angka stunting di Pulpis. Pemerintah menargetkan angka stunting turun hingga 14 persen, dan kolaborasi semua pihak menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam hal ini Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Deni Widarnani, menjelaskan bahwa intervensi penanganan stunting dilakukan melalui dua pendekatan: intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif. Intervensi gizi spesifik fokus pada 1000 hari pertama kehidupan, sedangkan intervensi gizi sensitif mencakup dukungan seperti penyediaan air bersih dan juga adanya sanitasi yang bagus.
Tak lupa Deni juga menekankan bahwa intervensi gizi sensitif berkontribusi hingga 70 persen dalam penurunan stunting, sementara intervensi gizi spesifik memberikan kontribusi sebesar 30 persen. Namun, hasil audit stunting pada semester pertama 2024 menunjukkan bahwa pemberian makanan bergizi seimbang menjadi faktor utama dalam mengatasi stunting.
Untuk mendukung upaya penurunan stunting ini, Pemerintah Daerah Pulang Pisau memberikan alokasi anggaran perubahan tahun 2024 sebesar Rp50.000.000. Dari jumlah tersebut, Rp40.000.000 akan digunakan untuk operasional ahli gizi dan Tim Penggerak Kesejahteraan Keluarga (TPK) yang berada di lapangan saat ini.
(Marselinus)
0 Comments