PALANGKA RAYA – Pemerintah Prov. Kalteng kembali mengelar Rapat Evaluasi TPID terhadap Hasil Rilis BPS terkait Inflasi Kalimantan Tengah Bulan Mei 2023, yang dipimpin oleh Kepala Biro (Karo) Ekonomi Setda Prov. Kalteng Said Salim, di ruang Rapat Bajakah Kantor Gubernur Kalteng.
Kepala Biro Ekonomi Setda Prov. Kalteng Said Salim saat pimpin rapat, mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung pengendalian inflasi yang ada di Kalimantan Tengah, dan mengharapkan upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Prov. Kalteng bisa lebih menekan lagi inflasi yang ada.
“Kita berharap langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah, dan rencana-rencana yang ingin kita tindaklanjuti ke depannya dapat berjalan dengan baik” ucapnya.
Sementara itu, Koordinator Fungsi Statistik Distribusi, Badan Pusat Statistik Akhmad Tantowi saat menyampaikan paparannya menjelaskan, berdasarkan perkembangan indeks harga konsumen Provinsi Kalimantan Tengah bulan Mei 2023, di Palangka Raya mengalami inflasi sebesar 0,24 persen dan di Sampit 0,37 persen, sedangkan inflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit sebesar 0,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,09.
Menurutnya, komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada Mei 2023 antara lain beras, daging ayam ras, bawang merah, semangka, ikan gabus, kangkung, bayam, ketimun, ayam hidup/ayam kampung, dan bawang putih.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalteng Magfur, menyebut bahwa deflasi transportasi menekan inflasi gabungan pasca Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri terjaga rendah.
“Penyebab utama inflasi bersumber dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau, didorong oleh kenaikan harga beras, daging ayam ras, bawang merah, semangka, dan ikan gabus. Peningkatan harga beras berlanjut sejalan dengan penyesuaian harga gabah dan HET, di tengah hasil panen yang terbatas. Daging ayam meningkat dampak cuaca panas yang meningkatkan kematian unggas/ayam” sebut Magfur.
Menurutnya berdasarkan perkembangan harga terkini, pada awal bulan Juli terjadi peningkatan harga mayoritas untuk komoditas pangan seperti beras, daging ayam, telur ayam, bawang putih, dan cabai rawit.
“Daging ayam menunjukkan lonjakan paling signifikan, dimana lonjakan terjadi karena banyaknya ayam ternak yang mati akibat cuaca panas, juga kenaikan harga pakan” imbuhnya.
Selanjutnya ia menambahkan, pada sejumlah komoditas pangan lainnya seperti bawang merah, cabai merah, minyak goreng, dan gula pasir memperlihatkan penurunan harga, dan komoditas perikanan seperti ikan tongkol dan ikan lais turut mengalami penurunan harga.
“Hal ini disebabkan oleh jumlah pasokan yang cukup dan normalisasi permintaan pasca HBKN Ramadan dan Idul Fitri 2023” tambah Magfur.
Sedangkan angkutan udara kembali menunjukkan peningkatan harga setelah menjadi komoditas penyumbang deflasi pada Mei 2023.
“Beras dan angkutan udara kembali menjadi komoditas penyumbang utama inflasi pada HBKN Idul Adha” pungkasnya.
Turut hadir pada rapat ini Badan Urusan Logistik (Bulog), TPID Prov. Kalteng, serta Perangkat Daerah terkait.
(Deddi)
0 Comments