Kalteng

Sakula Budaya Betang Tarung lahirkan Generasi Trilogi Manusia Dayak Ideal

GUNUNG MAS - Yayasan Borneo Institut ( BIT) melaksanakan program pemberdayaan anak-anak usia 8-14 tahun, dalam bentuk Sakula Budaya  Betang Tarung  yang di laksanakan di desa Linau Kecamatan Rungan Kabupaten Gunung Mas pada Sabtu ( 6/5/2023).

Sakula Budaya yang diiniasi dan diimplementasikan oleh tokoh Budayawan  Kusni Sulang bersama Pebri Ayu Lestari dari Yayasan Borneo Institut, menampilkan berbagai kegiatan pertunjukan seni musik Karungut, tari tradisional, serta silat Dayak, yang semuanya di lakukan oleh anak -anak dan remaja rentang usia 8 sampai 14 tahun.

Menurut Pebri Ayu Lestari dari Borneo Institut Palangka Raya, Sakula Budaya ini salah satu cara pendekatan kebudayaan yang dapat menjembatani kesadaran anak sejak dini untuk terlibat dalam aksi restorasi hutan dan lingkungan hidup.

Adapun visi misi program Sakula Budaya ini adalah untuk membentuk generasi Dayak jaman ini yang bermartabat berakar dari budaya dan sejarah, berkomitmen manusiawi dan terampil yang berdiri di kampung halaman, memandang tanah air dan merangkul bumi, serta menggali khazanah budaya dan sejarah untuk di transfer ke peserta didik sesuai tingkat pendidikannya.

Dengan tujuan menyemai dan membentuk konsep manusia Dayak Panarung, mamut-menteng-mameureh, yang di sebut juga Trilogi Manusia Dayak Ideal.

Dalam sambutannya Hilmar Farid  Dirjen Kebudayaan, yang dibacakan oleh Febri Ayu Lestari selaku Direktur Sakula Budaya mengatakan, Pendidikan hendaknya berpijak pada bumi tempat lahir. Pendidikan yang membantu anak-anak kita mengenal alam dan lingkungannya serta mengenal sejarah dan budayanya dengan baik, Pendidikan yang membuka jalan bagi masa depan yang lebih baik.

Adiah Chandra Sari, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng dalam sambutannya dibacakan oleh Pamong Budaya Ahli Madya, mengucapkan terima kasih atas peran serta semua pihak dan berharap kegiatan ini bisa melestarikan budaya daerah, mencetak individu-individu berkarakter demi membangun sumber daya manusia yang lebih unggul.

Penutupan Sakula Budaya angkatan pertama ini dihadiri oleh Kadisbudparpora Gumas, Camat Rungan, Kades Linau, Direktur Borneo  Institut, Budayawan Kusni Sulang serta masyarakat Desa Linau.

(Altius Utama)

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments