Nasional

Sekjen PDI Perjuangan : Kontestasi Dini Pemilu 2024 Ganggu Pemerintah

JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengingatkan, kontestasi Pemilu 2024 yang terlalu dini bisa memunculkan energi negatif bagi jalannya pemerintahan. Terlebih di tengah berbagai persoalan bangsa akibat pandemi Covid-19.Karena itu, kata Hasto, persiapan terbaik untuk 2024 yang bisa dilakukan partai politik saat ini adalah turun dan membantu masyarakat. 

Hal itu dia sampaikan menyikapi pembentukan koalisi oleh sejumlah partai politik beberapa hari terakhir ini.

Menurut Hasto, pertemuan antar-pimpinan partai politik merupakan hal yang wajar menjelang pemilihan umum dan sebagai bagian dari komunikasi politik.

Namun, sebutnya, kontestasi yang terlalu dini, di tengah berbagai persoalan bangsa akibat pandemi Covid-19, justru akan menjadi energi negatif bagi pemerintah yang sedang berkonsentrasi mendorong kemajuan bagi kemanfaatan terbesar untuk rakyat.

”Seruan Presiden Jokowi agar para menteri berfokus pada tugasnya mengindikasikan hal tersebut. Bagi PDI Perjuangan, persiapan terbaik dalam rangka Pemilu 2024 saat ini dengan turun ke bawah dan memastikan seluruh komponen partai bergerak seirama dan dalam semangat yang sama untuk membantu rakyat,” kata Hasto di Jakarta, Minggu.

Tantangan yang dihadapi bangsa ke depan, sebutnya, bakal lebih berat. Selain efek dari pandemi Covid-19 yang belum tuntas, tantangan berat muncul dari ketidakpastian global akibat berbagai ketegangan dunia, seperti perang antara Rusia dan Ukraina.
Untuk itu, Partainya berharap, seluruh partai dapat mengonsolidasikan kekuatan serta memperhitungan berbagai persoalan tersebut. Sebab, jika berbagai persoalan tersebut tidak diantisipasi dan diselesaikan dengan baik, dampaknya akan langsung dirasakan oleh rakyat dan berimbas buruk pada masa depan bangsa.

“Hal inilah yang menjadikan mengapa untuk kerja sama partai, PDI Perjuangan tidak banya mempertimbangkan aspek elektoral semata, tetapi benar-benar pertimbangan strategis. Sebab, pemilu pada dasarnya menjadi momentum bagi gerak kemajuan bangsa. Langkah yang diambil PDI Perjuangan adalah memusatkan seluruh koridor kontestasi tidak sebagai dansa politik demi ambisi kekuasaan semata, tetapi sebagai dialektika bagi lahirnya kepemimpinan nasional yang benar-benar mumpuni,” jelasnya.

Hasto menilai, hal yang lebih tepat menjadi diskursus saat ini adalah kualitas kepemimpinan yang dibutuhkan bagi bangsa ke depan dan desain keputusan strategis para pemimpin bangsa. Sebab, rakyat memerlukan jawaban dan kepastian terhadap arah masa depan.

Bagi PDI Perjuangan, lanjut Hasto, kualitas kepemimpinan untuk menjadi calon presiden dan calon wakil presiden pada 2024 tidaklah terbangun secara singkat pada dua tahun ke depan. Namun, hal itu merupakan akumulasi kualitas kepemimpinan sejak dini.

Untuk itu, menurut dia, berbagai manuver elektoral terlebih dengan pencitraan justru akan mereduksi gambaran kualitas kepemimpinan ya,ng dibutuhkan bagi bangsa ini ke depan.Hasto menyadari, saat ini berbagai bentuk ”pemanasan politik” sudah dilakukan oleh parpol. 

Setiap partai juga diyakini telah mempunyai strategi yang berbeda termasuk di dalam menempatkan momentum politik berkaitan dengan kerja sama antar-parpol.

PDI Perjuangan juga secara intens berdialog dengan partai lain, baik secara vertikal maupun horizontal, dalam berbagai pendekatan isu strategis yang dibahas.”Terkait koalisi Pilpres 2024 sendiri, pada akhirnya akan mengerucut dan bagi PDI Perjuangan pertimbangan ideologis, komitmen bagi masa depan bangsa dan negara, serta kesesuaian agenda yang akan diusung, jauh lebih dikedepankan,” tutup Hasto.


(Tinus)

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments