Nasional

SIAPA YANG PANTAS “MENAKHODAI” PDIP KALTENG ?

Jakarta - Jelang pelaksaan Konferensi Daerah (Konferda) PDI Perjuangan Kalimantan Tengah yang diperkirakan digelar di bulan November 2025 ini, tidak pelak mempengaruhi “tensi panas” politik di tubuh “banteng” Bumi Tambun Bungai

Momentum Konferda tidak saja memilih sosok yang memimpin partai berlambang kepala banteng tersebut tetapi juga berdampak kepala arah politik di Kalimantan Tengah. Sebagai pemenang di Pemilu Legeslatif 2024 tingkat nasional, kekuatan PDIP juga memberi warna di Kalimantan Tengah.

Beberapa figur siapa yang pantas memimpin PDIP Kalimantan Tengah mulai bermunculan di bursa calon Ketua DPD diantaranya : Arton S. Dohong yang kini masih menjabat Ketua DPRD Kalimantan Tengah. Arton adalah Mantan Bupati Gunung Mas periode 2014 – 2019 setelah sebelumnya menjadi Wakil Bupati Gunung Mas periode sebelumnya. Arton adalah petahana Ketua DPD PDIP Kalimantan Tengah.

Berikutnya Sekretaris DPD PDIP Kalimantan Tengah, Sigit K. Yunianto. Pengalamannya sebagai Ketua DPRD Kota Palangkaraya 3 periode ditambah sekarang ini Anggota DPR-RI menjadikan Sigit sangat berpengalaman di parlemen lokal dan nasional.

Lalu ada nama Wiyatno, Bupati Kapuas periode 2025 – 2030 yang sebelumnya pernah menjadi Ketua DPRD Kalimantan Tengah periode 2019 – 2024. Kini Wiyatno masih menjadi Bendahara DPD PDIP Kalimantan Tengah.

Nama lain yang juga masuk bursa kandidat Ketua DPD PDIP Kalimantan Tengah adalah Yohanes Freddy Ering yang masih pula menduduki Wakil Ketua DPD PDIP Kalimantan Tengah. Yohanes saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Kabuaten Kapuas dan Ketua DPC PDIP Kabupaten Kapuas. Terakhir ada nama Nyelong Simon yang juga anggota DPRD Kalimantan Tengah saat ini.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) yang juga kerap menjadi rujukan media nasional mengenai dinamika partai politik terutama PDIP, Ari Junaedi menilai Konferda seharusnya tidak dimaknai saja sebagai forum pemilihan pengurus baru tetapi harus menjadi wadah peneguhan kembali jatidiri partai sebagai agregator penyambung lidah rakyat. PDIP itu partai yang unik sekaligus menjadi “satu-satunya” partai politik di Indonesia yang memiliki sejarah yang komplit. Tidak saja ditakdirkan sebagai partai pejuang tetapi pernah “dimusuhi” oleh rezim Soeharto, menjadi pencetus reformasi, menjadi oposisi dan pemenang dan kini menjadi kekuatan penyeimbang di nasional. Konferda PDIP harus menjadi momentum partai untuk lebih “mendengar” suara rakyat Kalimantan Tengah.

“Soal siapa yang akan menjadi sosok yang memimpin PDIP Kalimantan Tengah tentu harus bisa membangun bonding dengan rakyat Kalimantan Tengah dan memperjuangkan aspirasinya. Ketua DPD juga harus bisa membangun relasi dan komunikasi yang lancar dengan DPP, DPC, PAC hingga Anak Ranting. Sosoknya harus punya jaringan dengan Pusat serta berjiwa muda. Ingat pemilih di 2029 nanti didominasi pemilih muda sehingga figur Ketua DPD harus bisa memahami kehendak dan aspirasi segmentasi pemilih muda,”ungkap Pengajar Sekolah Partai milik PDIP di Kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan tersebut.

Bagi anggota Kelompok Ahli Percepatan Pembangunan Provinsi Bali dan Anggota Dewan Litbang Bappeda Kota Yogyakarta periode 2025 – 2030 itu, siapa pun yang terpilih menjadi Ketua DPD PDIP Kalimantan Tengah harus berkriteria PDLTPK. “Tentu saja yang saya maksudkan dengan PDLTPK adalah prestasi, dedikasi, loyalitas, tanpa cela serta paham komunikasi. Dia harus membawa kejayaan bagi PDIP sebagai partai pemenang di Kalimantan Tengah nanti. Untuk sosok saya berharap yang memiliki pengalaman di parlemen nasional tentu saja mengingat jaringan dan jalinan  dengan pusat-pusat pengambil kebijakan nasional menjadi modal utama untuk membawa partai ke arah perbaikan. Dan tentu saja yang berpengalaman mengurus partai selama ini. Sosok ini melekat pada Sigit Yunianto,”jelas Ari Junaedi yang lama mendampingi Presiden Megawati Soekarnoputeri sebagai penasehat media.

(Samhadi)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments