P. Raya

Statisi Ahli Madya Hadiri Rapat Koordinasi TPID Provinsi Kalimantan Tengah

PALANGKA RAYA - Kepala BPS Prov. Kalteng Agnes Widiastuti melalui Statisi Ahli Madya Akhmad Tantowi Hadiri Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalimantan Tengah (Prov. Kalteng), bertempat di Ruang Rapat Bajakah Lt. II Kantor Gubernur Kalteng.

Kepala BPS Prov. Kalteng Agnes Widiastuti melalui Statisi Ahli Madya Akhmad Tantowi dalam paparannya menyampaikan secara bulanan, IHK Kalteng mengalami inflasi sebesar 0,14%. IHK Kalteng akhirnya mengalami inflasi 2 bulan berturut - turut, setelah deflasi selama 3 bulan berturut – turut dari Juni – Agustus. Sementara itu, iInflasi Oktober 2024 di Kalteng secara y-on-y tercatat dibawah target inflasi pemerintah (2,5±1%), yaitu sebesar 1,03%.

“Komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi m-to-m Kalimantan Tengah adalah Daging Ayam Ras”, beber Agnes.

Ia menambahkan, nilai IHK komoditas daging ayam ras pada Oktober 2024 adalah 90.45 dengan tahun dasar IHK2022=100. Artinya, nilai konsumsi daging ayam ras pada Oktober 2024 lebih tinggi 9,55% dibanding nilai konsumsi di tahun 2022.

“Daging ayam ras dan beras menjadi komoditas yang memberikan andil inflasi/deflasi terbesar pada Oktober beberapa tahun terakhir”, jelasnya.

Dijelaskan Kepala BPS Kalteng terkait perkembangan beberapa komoditas utama penyumbang inflasi/deflasi Kalteng pada Januari 2022- Oktober 2024 yang mana daging ayam ras tercatat mulai mengalami fluktuasi harga yang tajam sejak Desember 2023. Selain itu, daging ayam ras tercatat selalu mengalami inflasi selama bulan Oktober dalam tiga tahun terakhir danpPada bulan Oktober 2024, rata - rata harga daging ayam ras mengalami inflasi, setelah mengalami deflasi selama empat bulan berturut – turut sejak Juni 2024.

Sedangkan, terkait perkembangan beberapa komoditas utama penyumbang inflasi/deflasi Kalteng pada Januari 2022- September 2024 yang mana beras tercatat mengalami inflasi pada bulan Oktober 2024 setelah mengalami deflasi selama 2 bulan berturut – turut pada Agustus – September 2024. Selain itu, sejak Januari 2022, indeks harga beras cenderung mengalami kenaikan secara terus – menerus, komoditas beras tercatat mengalami deflasi hanya sebanyak 10 kali semenjak Januari 2022 hingga Oktober 2024 dan penurunan indeks harga beras terdalam tercatat pada bulan Agustus 2024 berdasarkan Fenomena panen pada wilayah sentra di Kapuas, Kalteng.

(Deddi)

 

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments