JAWA BARAT - “Kita berharap pada bulan Juni ini target untuk vaksinasi per hari 700 ribu itu betul-betul bisa tercapai sehingga di bulan Juli kita sudah masuk ke target vaksinasi per hari satu juta,” jelas Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan selepas peninjauan pelaksanaan vaksinasi massal di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Kota Depok, Jawa Barat, Kemarin.
Vaksinasi tersebut diperuntukkan bagi kurang lebih 1.500 orang yang terdiri atas kelompok warga lanjut usia (lansia), pelayan publik, tenaga kependidikan, dan penyedia layanan transportasi (pengemudi ojol dan ojek pangkalan).
Pihak RSUI membagi penyuntikan dosis vaksin ke dalam dua proses, yakni secara lantatur (layanan tanpa turun) atau drive thru yang diperuntukkan bagi para pelayan publik dan penyedia layanan transportasi serta vaksinasi bagi warga lansia di lobi utama gedung RSUI.
Presiden meminta percepatan pelaksanaan vaksinasi massal di berbagai wilayah di Indonesia agar pada bulan Juni ini dapat menyentuh angka 700 ribu penyuntikan dosis vaksin per harinya. Adapun untuk bulan Juli mendatang, Presiden telah menetapkan target sebanyak satu juta penyuntikan dosis vaksin per hari.
“Tadi saya juga melihat langsung pelaksanaan vaksinasi drive thru untuk para pengemudi ojek. Kita harapkan proses vaksinasi ini tidak hanya berjalan di sini saja, tetapi di daerah-daerah lain di provinsi-provinsi yang lain juga bergerak secara cepat,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden turut meninjau pelaksanaan vaksinasi serupa yang juga digelar di Korps Brimob dan kantor-kantor polsek di wilayah Kota Depok melalui konferensi video.
Presiden meminta agar pelaksanaan vaksinasi terus diakselerasi di semua daerah di Tanah Air.
“Kita harapkan proses vaksinasi ini tidak hanya berjalan di sini saja, tetapi di daerah-daerah lain, di provinsi-provinsi yang lain juga bergerak secara cepat. Tadi saya sudah mendapatkan informasi dari Menteri Kesehatan, bahwa hari ini juga dilaksanakan di Bandung, kemudian juga di Tangerang, yang jumlahnya massal, banyak,” ujarnya.
(InfoKabinet/Tinus)
0 Comments