KATINGAN - Tahun ajaran 2022-2023 telah berakhir, dan siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) bersiap untuk menerima surat kelulusan dari sekolah mereka masing-masing. Namun, tradisi merayakan kelulusan telah berubah seiring berjalannya waktu.
Di era tahun 2000-an, banyak dari kita mungkin masih ingat bagaimana siswa-siswa merayakan kelulusan dengan cara mencorat-coret seragam mereka menggunakan spidol atau semprotan cat saat menerima surat kelulusan dari kepala sekolah. Namun, menurut anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan, Firdaus ST, tradisi itu sudah menjadi kenangan masa lalu.
Namun, Firdaus memiliki saran yang positif untuk siswa yang telah lulus. Ia mengusulkan agar seragam sekolah yang tidak akan digunakan lagi setelah kelulusan disumbangkan kepada keluarga atau tetangga yang membutuhkannya. Mungkin seragam itu akan bermanfaat bagi tetangga yang sedang bersiap memasuki sekolah SMP atau SMA.
Firdaus juga mendorong para alumni atau siswa yang telah lulus dari SMA dan sederajat untuk terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, seperti kuliah di perguruan tinggi atau universitas. Beberapa fakultas seperti Kedokteran, FISIP, FKIP, Fakultas Hukum, dan lainnya dapat menjadi pilihan yang baik.
Bagi yang tidak ingin melanjutkan pendidikan tinggi, Firdaus menyarankan untuk mengembangkan berbagai keterampilan melalui pelatihan atau kursus di yayasan atau lembaga tertentu. Balai Latihan Kerja (BLK) yang dikelola oleh Pemerintah juga dapat menjadi pilihan yang baik.
"Melalui pelatihan dan kursus ini, ilmu yang diperoleh dapat menjadi bekal berharga dalam menjalani kehidupan sehari-hari," tambahnya.
Dengan demikian, kelulusan dari sekolah menjadi langkah awal menuju masa depan yang lebih cerah, di mana siswa-siswa dapat memanfaatkan ilmu dan keterampilan yang mereka peroleh untuk meraih kesuksesan di berbagai bidang kehidupan.
(Novryanto)
0 Comments